Paus Fransiskus: Bagaimana Melawan Godaan Iblis dan Perang di Ukraina?
6 Maret 2022
RENUNGAN DOA ANGELUS PAUS FRANSISKUS
PADA HARI MINGGU PERTAMA MASA PRAPASKAH;
6 MARET 2022 – Berbasis pada Injil Lukas, 4:1-13:
TENTANG YESUS DICOBAI OLEH IBLIS.
Lapangan Santo Petrus Vatikan.
Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!
Dan saya ingin menekankan satu hal. Yesus tidak berbicara kepada iblis: Yesus tidak pernah berbicara dengan iblis. Yesus mengusir iblis ketika Dia menyembuhkan orang yg dikuasi oleh jahat; dalam hal ini Yesus harus menjawab iblis. Dia melakukannya dengan Firman Allah (maksudnya mengutip Nas Kitab Suci), tidak pernah dengan perkataanNya sendiri. Saudara dan saudari, jangan pernah berdialog dengan iblis: dia lebih mahir dari kita. Jangan pernah! Berpeganglah teguh pada Firman Allah seperti yang dilakukan Yesus; selalu menanggapi dengan Firman Allah. Dan selama kita menempuh cara ini, kita tidak akan pernah salah.
Iblis juga melakukan hal ini dengan kita: dia sering datang "dengan mata lembut", "dengan wajah malaikat"; dia bahkan tahu bagaimana menyamarkan dirinya dengan alasan sakral yang tampaknya rohani! JJika kita menyerah pada sanjungannya, kita akhirnya membenarkan kepalsuan kita, menutupinya sebagai niat baik. Misalnya, sudah berapa kali kita mendengar ini: "Saya melakukan bisnis aneh, tetapi saya membantu orang miskin"; "Saya memanfaatkan peran saya - sebagai politisi, sebagai penguasa, sebagai imam, sebagai uskup - tetapi juga untuk tujuan yang baik"; "Saya percaya pada naluri saya, tetapi pada dasarnya saya tidak menyakiti siapa pun", pembenaran macam ini, dan seterusnya, satu demi satu. Tolong: Jangan ada kompromi dengan kejahatan! Dengan iblis, tidak ada dialog! Dengan godaan kita tidak boleh berdialog, kita tidak boleh jatuh ke dalam kelelapan hati nurani yang membuat kita berkata: "Tapi, kan ini tidak apa-apa, semua orang melakukannya"! Kita memandang kepada Yesus yang tidak mencari kecocokan, tidak membuat kesepakatan dengan kejahatan. Yesus menentang iblis dengan Firman Allah yang tentu lebih kuat dari iblis, dan dengan demikian Ia mengatasi godaan.
Semoga masa Prapaskah ini menjadi masa gurun bagi kita juga. Mari kita luangkan waktu untuk hening dan berdoa – juga kalau singkat saja, pasti baik bagi kita. Mari kita berhenti sejenak di celah-celah ini dan merasakan apa yang bergerak di dalam hati kita, kebenaran batin kita, apa yang kita tahu tidak dapat dibenarkan. Marilah kita menjernihkan batin dengan menempatkan diri kita di hadapan Sabda Tuhan dalam doa sehingga perjuangan positif terjadi di dalam diri kita melawan kejahatan yang memperbudak kita, yakni perjuangan demi kebebasan.
Marilah kita memohon Bunda Maria untuk mendampingi kita di Gurun Prapaskah dan membantu kita di jalan pertobatan kita.
-------------
Saudara dan saudari terkasih,
Sungai darah dan air mata mengalir di Ukraina. Ini bukan hanya operasi militer, tetapi perang yang menabur kematian, kehancuran dan kesengsaraan. Jumlah korban semakin bertambah, begitu pula dengan jumlah orang yang mengungsi, terutama ibu-ibu dan anak-anak. Kebutuhan akan bantuan kemanusiaan di negara yang tersiksa ini meningkat secara dramatis dari jam ke jam.
Saya memohon dengan sangat untuk benar-benar mengamankan koridor kemanusiaan dan untuk memastikan dan memfasilitasi akses bantuan ke daerah-daerah yang terkepung untuk memberikan bantuan penting kepada saudara-saudari kita yang tertindas oleh pemboman dan ketakutan.
Terima kasih kepada semua orang yang menerima pengungsi. Di atas segalanya, saya mohon agar serangan bersenjata dihentikan dan negosiasi diutamakan - dan akal sehat menang. Dan kembalilah untuk menghormati hukum internasional!
Dan saya juga ingin berterima kasih kepada para jurnalis yang mempertaruhkan nyawanya untuk memberikan informasi. Terima kasih, saudara dan saudari, untuk pelayanan ini! Sebuah layanan yang memungkinkan kita untuk dekat dengan tragedi penduduk ini dan untuk menilai kekejaman perang. Terima kasih saudara dan saudari.
Mari kita berdoa bersama untuk Ukraina: Kita sedang memiliki bendera mereka di hadapan kita. Mari kita berdoa bersama sebagai saudara dan saudari kepada Bunda Maria Ratu Ukraina. Salam Maria...
Takhta Suci siap melakukan apa saja untuk membaktikan diri dalam pelayanan perdamaian. Hari-hari terakhir ini dua Kardinal sudah pergi ke Ukraina untuk melayani penduduk, untuk membantu. Kardinal Krajewski, Kepala Kantor Sedekah Vatikan membantu mereka yang membutuhkan, dan Kardinal Czerny, Prefek Sementara Kantor untuk Memajukan Pembangunan Manusia Integral. Kehadiran dua Kardinal di sana bukan hanya atas nama Paus tetapi juga semua umat Kristiani yang ingin mendekatkan diri mereka dan berkata: “Perang adalah sebuah kegilaan! Tolong berhenti! Lihatlah kekejaman ini!”.
#MengatasiGodaanIblis #PerangdiUkraina