Kemenparekraf dan BEI Gelar Bincang Pasar Modal Bagi Pelaku Parekraf-UMKM di Yogyakarta

- Minggu, 19 Februari 2023 | 16:08 WIB
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizky Handayani dalam acara Bincang Pasar Modal menyampaikan rasa optimis dengan potensi UMKM sektor parekraf. (Biro Komunikasi Kemenparekraf.)
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizky Handayani dalam acara Bincang Pasar Modal menyampaikan rasa optimis dengan potensi UMKM sektor parekraf. (Biro Komunikasi Kemenparekraf.)

VICTORYNEWS MANGGARAI BARAT-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Bincang Pasar Modal bagi para pelaku parekraf hingga UMKM di Yogyakarta untuk memberi inspirasi cara mendapatkan pembiayaan dari pasar modal khususnya melalui skema Initial Public Offering (IPO).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (18/2/2023) menjelaskan Kemenparekraf berinisiatif untuk mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan non-perbankan melalui skema pembiayaan pasar modal.

“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujarnya dalam keterangan yang diterima mabar.victorynews.id, Minggu (19/2/2023).

Baca Juga: Kelompok Miskin dan Rentan di Manggarai Barat Jadi Prioritas Kemensos, Komisi VIII Dukung Anggaran

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 10,31 juta investor per Desember 2022, sebuah potensi dan peluang besar bagi perusahaan parekraf untuk mendapatkan investor mengingat masalah terbesar dalam pengembangan usaha parekraf adalah pembiayaan.

“Kami berharap akan terjalin kolaborasi dengan lembaga lain seperti pemerintah daerah untuk bersama-sama mendorong usaha untuk scaling up melalui IPO sehingga kegiatan seperti ini dapat menjangkau lebih luas masyarakat,” katanya.

Terkait ditetapkannya Yogyakarta sebagai tuan rumah kegiatan, Rizky Handayani menyampaikan bahwa pihaknya optimistis dengan potensi UMKM sektor parekraf Yogyakarta yang terbukti berhasil mencatatkan transaksi B2C (Business to Consumer) sebesar Rp8.120.036.447 pada kegiatan Travex Asian Tourism Forum.

Baca Juga: Menteri LHK dan CEO WRI Global Pelajari Ekosistem Taman Nasional Komodo

Pada kesempatan yang sama Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan Program Roadshow Usaha Parekraf menuju IPO meliputi Literasi terkait pasar modal pada kegiatan bincang pasar modal, Coaching Clinic KreatIPO, kegiatan one on one meeting dengan profesi penunjang dalam rangka identifikasi kesiapan IPO dalam aspek regulasi, keuangan, legalitas, dan kesiapan underwriter.

“Kemudian lebih lanjut ada seleksi masuk IDX Incubator, pembinaan oleh IDX Incubator, monitoring oleh Kemenparekraf, dan Demo Day untuk mempertemukan perusahaan dengan profesi penunjang yang akan membantu penyiapan IPO,” ujarnya.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Persiapan KTT ASEAN Summit Capai 90 Persen

Jumat, 10 Februari 2023 | 17:43 WIB

Kawasan Wisata Liang Ndara Harus Harus Bebas Sampah

Senin, 30 Januari 2023 | 13:45 WIB

Kemenparekraf Bangun Homepod di Desa Liang Ndara

Minggu, 29 Januari 2023 | 19:07 WIB

Akses Jalan Menuju Desa Wisata Harus Dibenahi

Minggu, 29 Januari 2023 | 14:47 WIB

Obyek Wisata Istana Ular Masih Sepi Pengunjung

Minggu, 22 Januari 2023 | 18:24 WIB

Desa Wisata Harus Bangkit

Sabtu, 21 Januari 2023 | 12:14 WIB
X