VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Asia Pasific Allience for Disaster Management(APAD) Indonesia adalah organisasi nirlaba yang bergerak disector penanggulangan bencana.Antisipasi daerah pariwisata,dari ancaman bencana, lembaga APAD Indonesia memberi program pengembangan hotel tangguh hadapi bencana di kawasan wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
"Topografi Indonesia di nominasi berbagai bencana.Sebagai daerah destinasi wisata super premium berpeluang di kunjungi dalam dan luar negri tetapi tak mungkin akan terhindar dari bencana.
APAD Indonesia bencana pada 2015 lalu,APAD telah berupaya untuk mendorong penguatan koordinasi multi sektor di tingkat Nasional dan tingkat daerah,dalam rangka program menjaga ketangguhan hadapi bencana.
Baca Juga: Rayakan Hari Sumpah Pemuda, OSIS SMA Negeri 1 Komodo Gelar Perlombaan
"Program ini lebih di tekankan mengurangi resiko bencana agar tidak terjadi korban adanya jiwa.Lebih mengedepankan penyelamatan dan evakuasi hingga benar-- benar aman,"turut Oktavianus Andibona Adu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Rabu,(26/10/2022) di Bintang Flores Hotel.
Oktavianus menuturkan, program pengembangan ketangguhan bencana sangat penting di lakukan bagi pekerja hotel, restoran,kapal wisata, lokasi obyek wisata sehingga mampu menjadi tangguh ketika menghadapi musiba bencana alam baik di hotel, maupun di destinasi wisata.
"Seperti lokasi destinasi wisata.Faktor yang paling penting adalah lokasi titik kumpul evakuasi.Dan fokus fokus pada titik penghubung yang di maksud baik informasi ke orang yang lebih tepat,maupun pihak lain yang bisa menemukan para korban," jelasnya.
Baca Juga: Kades Diminta Proaktif Laporkan Bencana Alam
Koordinator APAD Indonesia Area Bali-NTB-NTT, Anton Purnomo mengatakan, sejak tahun 2017, APAD Indonesia telah menjalan program penguatan industri pariwisata dan menjadikan pemerintah Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai mitra utama, karena kedua wilayah ini merupakan dua provinsi yang memiliki destinasi wisata terbesar di Indonesia.
Pada pertengahan tahun 2020, 2021 APAD Indonesia kembali melanjutkan program tersebut di Bali dan NTB. Salah satu upaya yang dibangun adalah mengembangkan standarisasi Hotel Tangguh Bencana dan telah melakukanuji coba assessment mandiri di beberapa hotel di Lombok Barat.
"Ini adalah langkah awal tes sertifikasi hotel aman bencana sejak tahun 2020 dan pada tahun 2021 NTB telah telah memiliki standar sertifikasi hotel aman bencana dengan didukung oleh APAD Indonesia,"tutur Anton.
Baca Juga: ASITA Garap Potensi Desa Wisata Manggarai Barat
Pada tahun 2022, APAD Indonesia menambah cakupan area dengan memasukan Labuan bajo-NTT sebagai salah satu area dampingan dalam mengembangan hotel Tangguh bencana. Seperti halnya di Lombok, di Labuan Bajo akan dikembangkan konsep standar minimum hotel Tangguh bencana dengan mengadaptasi standar minimum yang telah dikembangkan sebelumnya di Lombok.
Sebagai tahap awal, APAD Indonesia perlu mendiseminasikan program yang akan dilaksanakan kepada para stakeholder pariwisata dan kebencanaan seperti BPBD, Dinas Pariwisata, PHRI dan asosiasi-asosiasi pariwisata lainnya, sekaligus menyelaraskan agenda program APAD Indonesia dengan agenda prioritas daerah dan kebutuhan para pelaku pariwisata khususnya di perhotelan,"jelas Anton.***