VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Kementerian Pariwisata menjadikan Liang Ndara di Kecamatan Mbeliling,Kabupaten Manggarai Barat sebagai model desa wisata. Kementerian Pariwisata melalui Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan melakukan pendampingan Workshop Model Pengelolahan Desa Wisata, Rabu (28/9/2022) di Kantor Desa Liang Ndara.
Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengatakan, secara nasional pemerintah menarget 20 juta wisatawan mancanegara 2022 yang mengunjungi Indonesia. Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata merupakan salah satu daerah yang mendapat kunjungan cukup tinggi oleh wisatawan dari berbagai negara.
Untuk mencapai target nasional Kementerian Pariwisata menjadikan sejumlah desa di Kabupaten Manggarai Barat, seperti Desa Liang Ndara sebagai model desa wisata. Dimana desa Liang Ndara tersebut selama ini menjadi desa yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Baca Juga: Ibu Iriana Bersama Rombongan OASE KIM Kunjungan Kerja ke Labuan Bajo
Baik wisatawan mancanegara maupun domestik setiap hari berkunjung ke Liang Ndara untuk menyaksikan atraksi budaya manggarai seperti tarian Caci yang digelar oleh sejumlah kelompok sangar budaya di Desa Liang Ndara.
"Harapannya desa yang dijadikan desa wisata itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan bisnis sektor pariwisata. Seperti usaha tenun,kerajinan dan menjual makanan lokal. Wisatawan pasti akan membeli apa yang dijual oleh desa wisata tersebut," harap Pius Baut.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Pada Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, Florianus R. Gampar mengatakan, desa model wisata tersebut diberi pendampingan dengan menghadirkan Tim percepatan desa wisata kota Kemenpar dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Merapi dr jogjakarta yang menjadi juara dalam kontes desa wisata tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penimpun BBM Subsidi Asal NTB di Labuan Bajo
Pengembangan Desa Wisata melalui Pendampingan Workshop Model Pengelolaan Desa Wisata Liang Ndara serta sejumlah desa lainnya sebagai kegiatan awal bagi desa yang dijadikan model tersebut.
Dalam pendampingan workshop bagi desa model wisata bahan yang diajarkan adalah model usaha desa wisata dengan keterlibatan Pokdarwis yang yang terhimpun di dalam Bumdes Desa Liang Ndara untuk memaksimalkan seluruh potensi desa yang akan di jual sebagi sebuah paket wisata baik itu dari Homestay, View Poin, Atraksi Budaya, kerajinan/cendramata sampai kepada kuliner lokal yang memenuhi standar desa wisata.
"Desa wisata itu ditetapkan sesuai kriteria yang ada pada kementerian yang jelas desa model itu memenuhi aspek atraksi, aksesibilitas dan amenitas," tutur Florianus Gampar.
Baca Juga: Edi Endi : Anak Muda Jangan Jadi Penonton Dari Kemajuan Sektor Pariwisata
Ia mengatakan, saat ini Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan sedang mendata 19 desa lainnya untuk di jadikan desa wisata selanjutnya.
Sedangkan Desa Liang Ndara, Desa Pasir Putih, dan Batu cermin merupakan desa wisata yang sudah dikembangkan oleh kementerian Pariwisata sejak tahun 2018 lalu.
Kepala Desa Liang Ndara,Karolus Ikun mengaku, desa Liang Ndara merupakan daerah potensi pariwisata. Dimana warga desa berapa tahun terakhir mulai mengembangankan bisnis sektor wisata seperti menjual buah-buahan dan menyediakan homestay.
Setiap hari puluhan wisatawan mengunjungi Desa Liang Ndara untuk menikmati obyek wisata alam yang berada disejumlah kampung di Liang Ndara.
Baca Juga: Anak Muda Labuan Bajo Didorong Tolak Paham Radikalisme
"Kita apresiasi kepada Kemenpar yang telah menetapkan desa Liang Ndara sebagai model desa wisata. Harapannya potensi wisata yang ada di Liang Ndara mampu mengsejaterakan masyarakat," harap Karolus Ikun.***