VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines), mendorong perempuan atau ibu-ibu di Kabupaten Manggarai Barat, NTT untuk berani mengungkapkan hal-hal yang benar. Serta harus lebih berani maju dan tampil.
"Para ibu di sini harus lebih berani maju dan tampil. Berani mengungkapkan kebenaran. Berani memulai pembangungan baik dalam rumah tangga sendiri maupun di tingkat desanya masing-masing yang berbasis pada kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Ini sangat membutuhkan keberaninan,"tegas Ferdinandus Mau Manu, Koordinator Program Yakines, dalam kegiatan Evaluasi dan Perencanaan (Evaperca) bagi Aliansi Perempuan Indonesia Mandiri (APIR) Periode Februari – Desember 2022 di Labuan Bajo, Sabtu (26/11/2022).
Ia menyampaikan, dalam rangka mewujudkan misi peningkatan kesejahateraan seluruh lapisan masyarakat baik perempuan maupun laki-laki, Yakines menyelenggarakan kegiatan Evaperca bagi organisasi APIR di Labuan Bajo.
Baca Juga: Pelaku Pencurian Motor di Labuan Bajo Berhasil Dibekuk Polisi
APIR merupakan himpunan seluruh perempuan petani dampingan Yakines yang berasal dari seluruh desa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Aliansi ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat seluruh kaum perempuan terlebih bagi perempuan petani yang berada di pedesaan.
Sudah bukan rahasia lagi bila kaum perempuan di pedesaan selalu identik dengan keterbatasan. Dalam keterbatasan itu, kaum perempuan petani di pedesaan seakan terus terperangkap dalam kemiskinan, keterbelakangan dan bahkan kebodohan.
Melalui APIR, diharapakan dapat menjadi sarana bagi kaum perempuan petani di pedesaan untuk mengembangkan dan mensukseskan pembangunan serta membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi baik itu perorangan maupun bersama," jelas Ferdinandus.
Baca Juga: Hendrik Chandra Diduga Gelapkan Tanah Warisan Milik Warga Labuan Bajo
Ferdinandus mengatakan, aliansi APIR dipandang sebagai salah satu upaya pemberdayaan yang mana keberhasilannya akan banyak ditentukan oleh kaum perempuan itu sendiri dalam mengubah sutuasi dan kondisi untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Aliansi ini didirikan dengan harapan, agar kaum perempuan yang tergabung di dalamnya dapat mengambil inisiatif untuk memulai proses pembangunan. Inisitif yang dimaksud adalah inisiatif untuk menciptakan iklim yang memungkinkan munculnya potensi masyarakat untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Selain itu kaum perempuan pedesaan juga diharapkan ikut serta dalam menguatkan daya dan potensi yang dimiliki oleh diri sendiri, keluarga dan suatu kelompok masyarakat
Untuk mengatasi berbagai isu krusial penghambat pembangunan, tidak bisa hanya mengandalkan kaum perempuan saja. Mereka diharapkan dapat membangun sinergisitas dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan baik yang ada di desa maupun di tingkat kecamatan di wilayanya masing-masing,"jelasnya.
Baca Juga: Bupati Manggarai Barat Ajak Masyarakat Tertib Berlalu Lintas
Seperti diketahui, kegiatan yang bertemakan "Mendorong kemandirian Perempuan," itu difasilitasi oleh Yakines Labuan Bajo. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari berhasil memunculkan berbagai isu krusial yang sedang terjadi baik ditingkat desa maupun kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Selain memunculkan isu krusial penghambat pembangunan, kaum perempuan petani itu juga berhasil memuculkan para aktor yang menjadi dalang dari setiap isu krusial tersebut.
Serta memunculakn isu krusial dan aktornya kaum perempuan petani itu, berhasil mengungkapkan gagasannya terkait solusi untuk mengatasi berbagai isu sosial yang dianggap menghambat pembangunan.