Masalah Sampah di Labuan Bajo Jangan Dibebankan Kepada ASN

- Minggu, 20 November 2022 | 13:59 WIB
Ibu-ibu rumah tangga di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat sedang mengikuti kegiatan pungut sampah di seputar Pasar Rakyat Batu Cermin Kecamatan Komodo. (victorynews.id/SATRIA)
Ibu-ibu rumah tangga di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat sedang mengikuti kegiatan pungut sampah di seputar Pasar Rakyat Batu Cermin Kecamatan Komodo. (victorynews.id/SATRIA)
VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Menangani kebersihan di dalam Kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat , NTT jangan dibebankan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) saja.Mengatasi kebersihan perlu ada keterlibatan semua pihak, baik masyarakat maupun aparat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai  Barat.
 
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Manggarai  Barat, Sebastianus Wantung, Minggu (20/11/2022) siang.
 
Sebas Wantung meminta, masyarakat ikut aktif dalam penanganan sampah. Persoalan sampah tidak dapat  hanya dibebankan kepada Pemkab Manggarai Barat atau ASN. Apalagi dengan kondisi keterbatasan jumlah aparat birokrasi pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Manggarai Barat.Serta keterbatasan jumlah pasukan kuning untuk mengurus sampah di dalam Kota Labuan Bajo.
 
 
Personel kebersihan terbatas, sehingga perlu didukung oleh jajaran RT maupun RW dengan mengimbau masyarakat masing-masing RT/RW di wilayah Labuan Bajo, agar tidak membuang sampah di sembarang tempat.
 
Ia mengaku,  selama ini instansinya telah berupaya maksimal untuk mengurangi sampah yang sering dibuang masyarakat  sembarangan tempat,seperti di badan jalan utama di Labuan Bajo dan seputar Bandara Udara Komodo.Operasi bersih pun dilakukan terutama di tempat pembuangan sampah ilegal seperti Pelabuan Labuan Bajo, destinasi wiata bukit cinta Labuan Bajo di belakang Pasar Rakyat Batu Cermin dan sepanjang jalan Soekarno Hatta.
 
Paul Panggul mengatakan, Pemkab Manggarai  Barat saat ini, tengah berupaya mempercepat pengerjaan jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Warloka, Kecamatan Komodo.Akses jalan dan jembatan menuju TPA Warloka dipastikan tuntas pada akhir 2022.
 
 
Sehingga akses jalan untuk menuju TPA tidak lagi mendapat persoalan.Selama ini pihaknya kesulitan membuang sampah di TPA Warloka lantaran akses jalan menuju TPA Warloka belum tuntas dikerjakan.
 
Ia mengharapkan, masyarakat yang tinggal di Labuan Bajo untuk memiliki kesadaran menjaga kebersihan dengan menyiapkan tempat sampah dimasing-masing rumah dan membuang sampah pada tempatnya. Selama ini pihaknya gencar  menyosialisasikan aturan membuang sampah termasuk sanksi yang bisa dikenakan kepada masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
 
Tetapi memang untuk mengatasi persoalan sampah membutuhkan kesadaran dari perilaku tidak membuang sampah sembarangan.
 
Paul Panggul mengatakan,kebersihan kota dan lingkungan sekitarnya bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan,namun masalah sampah harus menjadi tanggug jawab bersama seluruh masyarakat di Labuan Bajo.
 
 
Masalah sampah merupakan masalah yang tidak ernah habis karena masyarakat belum memiliki kesadaran membuang sampah pada tempatnya. 
 
“Masalah sampah di Labuan Bajo sudah menjadi masalah wajib yang sering dikelukan setiap tahun. Walaupun ada instansi pemerintahan yang memiliki tupoksi tapi masalah ini juga membutuhkan kesadaran kita bersama. Kita jangan hanya memberikan kritik dan berkoar-koar soal kebersihan, tetap mari kita bersinerji untuk menjaga kebersihan kota. Untuk kelompok pemuda dan komunitas pegiat pariwiataa jangan hanya memberikan kritik tetapi coba turun lapangan dan bersama membersihkannya,”ujarnya.
 
Anggota DPRD Manggarai Barat, Inosensius Peni menyampaikan Pemkab Manggarai Barat melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis semestinya serius melakukan penataan, pengelolaan sampah di kabupaten pariwisata super premium di ujung barat Flores tersebut dengan manajemen yang baik.
 
Dengan demikian, tanggung jawab kebersihan Kota Labuan Bajo tidak dibeban kepada ASN dan stake holders terkait. Tetapi melalui suatu mekanisme dan manajemen pengelolaan  terukur dan terorganisasi baik.
 
 
Ia mengatakan, masalah sampah sudah sering menjadi masalah utama, maka Pemkab Manggarai Barat harus menabah armada sampah. Pasalnya, sering terlihat pada jalur tertentu sampah-sampah yang telah dalam karung tetapi tidak di angkut hingga 2-3 hari.Dirinya mendorong Pemkab Manggarai Barat agar perlu keseriusan. Mengurus sampah lebih khusus jalur Bandara menuju Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
 
Ino Peni mengharapkan, adanya jadwal pengangkutan sampah secara jelas sehingga tidak membingungkan masyarakat.Serta memperbanyak lagi tempat-tempat sampah untuk dipasang di sekumlah titik dalam kota Labuan Bajo. Jalan Soekarno Hatta hampir setiap hari dilalui oleh wisatawan .Sehingga jalur Soskarno Hatta harus benar-benar diperhatikan terkait masalah sampah.
 
“Kita sering lihat tumpukan sampah yang telah di isi dalam karung dan tidak di angkut selama 2 atau 3 hari maka dapat merusak pemandangan dan dapat menimbulan bau yang kurang sedap. Oleh karena itu, pemerintah harus menambah armada angkutan. Dan harus ada jadwal pengangkutan yang jelas sehingga masalah sampah di Labuan Bajo dapat diatasi,” kata Ini Peni.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Edi Endi: Pers Komponen Penting Memajukan Daerah 

Kamis, 9 Februari 2023 | 16:10 WIB

Lelang Puluhan Mobil Dinas, 17 Unit Tak Laku

Selasa, 7 Februari 2023 | 18:49 WIB

PKD Kecamatan Komodo Diminta Jaga Profesionalitas 

Senin, 6 Februari 2023 | 20:02 WIB

20 PKD Diminta Jaga Integritas

Senin, 6 Februari 2023 | 17:55 WIB
X