Petani Rumput Laut Merugi

- Senin, 26 September 2022 | 07:41 WIB
Petani rumput laut Desa Batu Tiga,Kecamatan Boleng saat mengelola rumput laut. (victorynews.id/SATRIA)
Petani rumput laut Desa Batu Tiga,Kecamatan Boleng saat mengelola rumput laut. (victorynews.id/SATRIA)

VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Petani Rumput Laut atau Agar agar di kawasan pesisir Pulau terluar di kabupaten Manggarai Barat  merugi selama ini. Harga rumput laut di kawasan itu menurun jauh,bila kering hanya di hargai Rp. 12.000/kilogram.

Meruginya para petani rumput laut dari harga ongkos kerja tidak sebanding dengan nilai jual. Akibatnya ratusan petani rumput laut memanen rumput laut secara terpkasa,menjemurnya lalu menyimpanya hingga menunggu harga kembali normal.

Ketua Nelayan Rumput Laut,Desa Batu Tiga, Kecamatan Boleng, Ahamad Gandi, Senin (26/9/2022) menjelaskan, dampak merebaknya pandemi Covid-19 membuat anggota kelompok rumput laut di Desa Batu Tiga resah, karena anjloknya harga komoditi itu hingga mencapai antara 50-60 persen dari harga normal.

Sejak tahun 2020 lalu,tidak ada lagi pedagang yang datang membeli rumput laut ke desa.

Baca Juga: Warga Mbeliling Persoalkan Izin Gergaji
 
"Biasanya harga rumput laut di tingkat petani berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, saat ini harganya hanya bisa dibeli pedagang setempat antara Rp12.000 hingga Rp15.000 per Kilogram. Petani umumnya memanen lebih awal lantaran beban biaya para pekerja," ungkapnya.

Ia mengatakan, sejak tiga bulan terakhir, ratusan petani rumput laut atau agar- agar gulung tikar dan merumahkan ratusan pekerja. Pekerja sebanyak itu terpaksa kerja serabutan seperti jadi nelayan, buruh bangunan serta kembali ke kebun.

Menurut,Ahamad usaha rumput laut memang sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi warga pesisir selain menangkap ikan. Ia mengaku rata rata, sau orang memiliki area rumput laut lebih dari dua hektar. Sayangnya semua usaha itu telah tutup total.

Ia menambahkan, jika tak ada halangan karen virus, sebulan petani rumput laut bisa meraup Rp. 20 juta bahkan ada yang di atas dari itu kalau tidak di sapu gelombang maupun di makan ubur-ubur.

Baca Juga: Pemkab Manggarai Barat Diminta Perhatikan Sektor Pariwisata

"jika tidak petani rumput laut mendulang rezeki dari rumput laut. Gulma rumput laut itu ubur ubur predatornya belum lagi gelombang laut,"tambahnya.

Petani Rumput laut lainnya,Rizal Mone menuturkan, sepinya pembeli rumput laut cukup menambah kesulitan di tengah situasi naiknya harga bahan pokok. Mereka terpaksa menutup usaha itu, lantaran di larang keluar rumah,membuat para pencuri meraja lelah mengambil hasil usaha mereka.

Anjloknya harga rumput laut saat ini, membuat para petani dan pedagang resah, jika kondisi mahalnya harga Sembako itu berlangsung lama, otomatis akan memengaruhi usaha pendapatan mereka yang hanya bisa panen sekali dalam 3 sampai 4 bulan tersebut.
 
"Tidak hanya kami sebagai petani yang merasakan kesulitan, tetapi juga para pedagang pun enggan lagi membeli dalam jumlah banyak karena khawatir, tidak bisa ditampung apalagi untuk dikirim keluar daerah karena kondisi biaya transportasi yang cukup mahal," jelas Rizal Mone.

Ia mengaku, para pengusaha yang memberi modal awal kepada petani rumput laut, pasti akan mulai berhitung untung rugi, karena jangan sampai modal yang diberikan kepada setiap petani lebih besar dengan yang diharapkan saat panen nanti.

Baca Juga: Pelaku UMKM Didorong Berkolaborasi

"Orang orang tutup usaha ini karena adanya larangan pemerintah keluar rumah. Ya terpaksa rakyat ikut saja. Tetapi di luar sana pencuri meraja lelah. Sehingga pemilik usaha memanen lebih awal dan menutup totol,sambil berharap situasi kembali pulih, "kata Rizal Mone.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Edi Endi: Pers Komponen Penting Memajukan Daerah 

Kamis, 9 Februari 2023 | 16:10 WIB

Lelang Puluhan Mobil Dinas, 17 Unit Tak Laku

Selasa, 7 Februari 2023 | 18:49 WIB

PKD Kecamatan Komodo Diminta Jaga Profesionalitas 

Senin, 6 Februari 2023 | 20:02 WIB

20 PKD Diminta Jaga Integritas

Senin, 6 Februari 2023 | 17:55 WIB

Terpopuler

X