VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Oktavianus Andibona Adu mengimbau petani di wilayah itu agar menghemat air. Hal ini untuk mengantisipasi ancaman kekeringan di musim kemarau.
"Para petani sudah harus mulai menghemat penggunaan air, salah satu cara dengan menanam tanaman holtikultura yang tidak boros air," kata Oktavianus Adu, Jumat (9/9/2022).
Ia mengatakan, langkah ini berkaitan dengan persiapan menghadapi musim kemarau di Kabupaten Manggarai Barat dan langkah yang perlu dilakukan para petani.
Oktavinaus Adu mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis wilayah Kabupaten Manggarai Barat sedang dalam masa peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Baca Juga: Bupati Manggarai Barat Ajak Masyarakat Maksimalkan Potensi Desa
Untuk itu upaya mengantisipasi dampak kemarau berupa ancaman kekeringan perlu dipersiapkan dengan baik. Utamanya, bagi para petani agar tetap memproduksi tanaman pertanian.
Petani di wilayah zona musim yang sudah memasuki kemarau agar memanfaatkan air sebaik mungkin agar kegiatan produksi tetap berjalan," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat terus berupaya mendongkrak produksi pangan di musim kemarau. Salah satu caranya, yakni dengan mengoptimalisasi pemanfaatan air permukaan.
Oktavianus Adu juga mengimbau, agar petani mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di saat membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar rumput atau dedaunan.
Selain itu, masyarakat diminta tidak membuang puntung rokok secara sembarangan yang dapat memicu munculnya titik api yang tidak terkontrol dan menyebabkan kebakaran yang meluas.
Baca Juga: Bawaslu Manggarai Barat Temukan Ribuan Anggota Parpol Ganda
Ia mengajak, semua elemen masyarakat melakukan upaya-upaya meminimalisasi dampak musim kemarau. Sehingga tidak menimbulkan kerugian besar.
"Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan menjaga lingkungan agar terhindar kebakaran hutan dan lahan," ujar Oktavianus Adu.
Kepala Dins Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu mengaku, saat ini tak banyak petani di sentra produksi pertanian yang menggunakan irigasi air permukaan dalam mendorong produksi pangan mereka.Rendahnya ketersediaan air di musim kemarau seharusnya membuat petani bisa memanfaatkan sumber air permukaan melalui perpipaan dan perpompaan.
Ia mengatakan, petani harus bijak dalam menghadapi permasalahan air pada musim kemarau untuk mengairi lahan pertaniannya. Ia meminta petani yang tidak memiliki sumur pompa dalam untuk beralih ke tanaman kuat panas, seperti palawija.
Baca Juga: Kemenpora Dorong Wirausaha Muda di Manggarai Barat Berkembang
"Petani di wilayah ini kesulitan air pada musim kemarau. Kalau tidak ada sumurnya sebaiknya beralih menanam palawija, seperti kacang dan kedelai, juga tembakau," ujar Laurensius.***