VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Ketua Ikatan Mahasiswa Pulau Komodo (IMPK), Abdul Aher meminta Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi memperhatikan kondisi nelayan tradisional di pesisir Labuan Bajo yang semakin termarjinalkan.
Selama ini, nelayan di wilayah pesisir Labuan Bajo sulit mengaku kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi dan aktivitas kapal-kapal pukat yang merajalela hingga membuat penghasilan nelayan sangat minim dan menderita.
“Sudah bertahun-tahun nelayan di Kecamatan Komodo ini menderita sementara para pemilik kapal-kapal pukat dan pengelola bisnis perikanan dari luar semakin kaya raya. Ironisnya, permasalahan dan penderitaan nelayan tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah,"kata Abdul Aher, Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: BPJS Kesehatan Manggarai Barat Dinilai Belum Maksimal Sosialisasi
Abdul Aher menyebutkan, para nelayan kecil dan tradisional sulit mendapatkan minyak solar subsidi sebagai bahan pokok untuk melaut. Zona-zona tangkap nelayan tradisional semakin hari semakin hancur mulai dari beroperasinya kapal-kapal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) berskala besar yang menggunakan alat tangkap yang dilarang UU No 45 tahun 2009 tentang perikanan seperti kapal-kapal pukat trawl, yang melakukan penangkapan ikan di wilayah tangkap nelayan kecil berakibat terus berkurangnya hasil tangkap para nelayan.
“Akibat semakin kompleksnya permasalahan para nelayan tradisional tentu saja membuat perekonomian nelayan tradisional terus semakin berkurang. Bagaimana para nelayan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga keperguruan tinggi jika hasil tangkap nelayan dan kebutuhan pokok nelayan tak dapat dibeli dengan harga subsidi,” tutur Abdul Aher.
Baca Juga: Warga Pulau Komodo dan Mahasiswa Minta Cabut Patok Zonasi
Ia berharap, kepada Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi agar segera memperhatikan nasib nelayan tradisional di pesisir Labuan Bajo yang selama ini terus mengalami kesulitan BBM. Serta mendapat gangguan dari para pengusaha dari luar daerah Manggarai Barat yang mengeruk hasil laut yang menjadi rumah dan sumber kehidupan bagi nelayan itu sendiri.
"Harapan kami juga agar bupati Manggarai Barat membuat terobosan baru terutama membuat rumah ikan di zona-zona tempat para nelayan melakukan penangkapan ikan agar menjaga kelestarian laut dan menjadikan lahan baru bagi daerah tangkap nelayan tradisional khususnya nelayan pesisir selatan dan utara Labuan Bajo,"harap Abdul Aher.***