VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Minat masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat, NTT membudidayakan ikan air tawar beberapa tahun belakangan cukup tinggi. Jumlah kelompok budi daya ikan air tawar di Manggarai Barat saat ini 94 kelompok yang tersebar di 12 kecamatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Fatinci-Reynilda">Fatinci Reynilda Sabtu (20/8/2022) mengatakan, usaha budidaya ikan air tawar setiap minggu jumlahnya semakin tinggi.Hal itu disebabkan karena permintaan ikan air tawar di wilayah Manggarai Barat terbilang cukup tinggi.
Pada tahun 2023 mendatang produksi ikan air tawar di wilayah Manggarai Barat sama jumlahnya produksi perikanan tangkap.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat tidak mengenakan beban Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada 94 kelompok budi daya ikan air tawar kendati bibit ikan dan hal terkait lainnya diberi gratis oleh Pemkab Manggarai Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. Ikan Mas dan Ikan Lele merupakan Dua jenis ikan air tawar yang efesien untuk dibudidayakan.
Baca Juga: Ketua DPRD Manggarai Barat Dorong Pariwisata Libatkan Warga Lokal
Ia menyampaikan, kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat yaitu berkisar 7 persen setiap tahun.Hal ini menujukkan ada gairah besar di masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Tentunya pertumbuhan produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus meningkat.
Fatinci mendorong, pembudidayaan dengan sistem bioflok di masyarakat. Pasalnya, sistem budidaya ini jadi solusi budidaya dalam lahan yang terbatas.Teknologi budidaya ikan sistem bioflok banyak menarik minat masyarakat untuk dapat diaplikasikan terutama untuk komoditas ikan air tawar seperti ikan lele dan nila.
Karena adanya keunggulan yang ditawarkan oleh sistem bioflok ini yang mampu menampung padat tebar yang tinggi,efisien dalam penggunaan pakan dan air, serta dapat memaksimalkan penggunaan lahan.
Ia mengaku, perkembangan bisnis perikanan di wilayah Manggarai Barat cukup menjanjikan, hal ini dilihat dari mulai berkembangnya budidaya ikan terutama ikan air tawar dengan potensi keuntungan yang cukup besar.Sektor perikanan merupakan usaha yang cukup luas karena bisa dari budidaya dari penangkapan pemasaran maupun pengolahan ikan dan pasar yang cukup potensial untuk restoran dan rumah makan yang ada di Labuan Bajo.
Baca Juga: Bupati Manggarai Barat Optimistis Hasil Panen Jagung Berlimpah
Menurut Fatinci, pemerintah tidak membebankan pungutan PAD kepada 94 kelompok budi daya ikan air tawar karena pemerintah mau menekan kasus stunting atau gagal tumbuh anak di Kabupaten Manggarai Barat. Budi daya ikan air tawar juga dimaksudkan agar anggota kelompok mengosumsi ikan untuk meningkatkan gizi keluarga.
Harapannya pula, budi daya ikan air tawar dapat meningkatkan pendapatan petambak.
Ia mengaku, kelompok pembudidaya ikan air tawar selama ini membutuhkan adanya bimbingan dan pembinaan dari pemerintah dalam hal pengembangnan usaha budidaya ikan air tawar. Banyak masyarakat di wilayah Manggarai Barat yang menggeluti usaha budidaya air tawar, mulai dari lobster, lele dan gurame.
Bupati Manggarai Barat,Edistasius Endi meminta, kelompok masyarakat lainnya juga ikut mengembangkan budidaya ikan, seperti yang telah ditekuni oleh 94 kelompok. Karena budidaya ikan air tawar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di desa.
Ia berharap, kelompok pembudidaya ikan air tawar untuk terus mengembangkan dan meningkatkan budidaya ikan tersebut. Dirinya berjanji akan menyiapkan benih ikan air tawar untuk seluruh kelompok pengelolah ikan air tawar di wilayah Manggarai Barat.
Baca Juga: Petani di Kecamatan Lembor Selatan Dukung Program TJPS
"Oleh karena itu, saya pastikan akan memasukkan program bantuan perbenihan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikananan agar bisa disalurkan kepada masyarakat, termasuk mengenai program pelatihannya agar masyarakat menjadi lebih terampil lagi dalam budi daya ikan air tawar, termasuk mengenai pemasarannya, dengan begitu diharapkan nantinya para pelaku usaha UMKM didaerah Manggarai Barat kedepan nantinya bisa semakin maju lagi,” tutur Edi Endi.***