Pelaku Pariwista Prihatin dengan Masalah Sampah

- Selasa, 2 Agustus 2022 | 11:21 WIB
Warga Labuan Bajo saat memungut sampah di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo (victorynews.id/SATRIA)
Warga Labuan Bajo saat memungut sampah di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo (victorynews.id/SATRIA)

VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Para pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat merasa peihatin dengan masalah sampah di

Kota Labuan Bajo. Padahal seharusnya sebagai salah satu daerah tujuan wisata dunia,Labuan Bajo harus bebas dari sampah.

Pelaku Pariwisata, Mateus Siagian, Selasa (2/8/2022) mengatakan, tumpukan sampah berserakan dimana-mana, tidak saja di pekarangan rumah tetapi dipinggir jalan-jalan utama.Selain itu,tumpukan sampah juga berada di area laut dan sepanjang pantai Labuan Bajo.

Menjadi pekerjaan rumah seluruh elemen di Labuan Bajo,baik pemerintah maupun komunitas masyarakat untuk bekerjasama menyelesaikan masalah sampah.

Ia mengaku, sampah yang ada rata-rata berasal dari rumah tangga dan minimarket yang ada disepanjang jalan utama Labuan Bajo. Seharusnya,masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan dimasing-masing lingkungan dengan menyediakan tempat sampah dimasing-masing rumah.Sehingga sampah tidak dibuang pada tempat umum atau dipinggir jalan.

Baca Juga: I Nengah Dasi Astawa Resmi Dilantik Sebagai Direktur Politeknik eLBajo Commodus

Koordinator, Eco Flores, Nina mengatakan, sampah merupakan salah satu persoalan yang perlu ditangani secara serius di Kota Labuan Bajo. Dan pihaknya memiliki komitmen untuk mengurus sampah-sampah di kota Labuan Bajo.

“Kami dari Eco Flores mau mengurus sampah di Kota Labuan Bajo. Komitmen kami (eco Flores) mengatasi sampah Labuan Bajo dan dikelola oleh perusahaan profesional,” jelasnya.

Dijelaskan Nina, dalam mengurus persoalan sampah di Kota Labuan Bajo, pihakya akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim Republik Indonesia, PT. Danon –Aqua, PT Ruteng serta Dell perusahaan komputer di Daerah ini.

“Dalam mengurus persoalan sampah ini, kami tidak sendirian tetapi bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kemenko Bidang Maritim, PT. Danon, PT. Ruteng  serta Dell Perusahan Komputer“, kata Nina

Ia mengatakan, pengelolaan sampah di Kota Labuan Bajo saat ini  masih dilakukan secara individual atau kelompok serta tidak profesional. Kendala–kendala biaya operasional, pemasaran produk olahan daur ulang serta lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Warloka yang jauh menjadi tantangan yang perlu ditangani dan segera dicarikan solusinya,” katanya.

Baca Juga: Labuan Bajo Perlu Tingkatkan Produksi Udang

Nina mengatakan, Kota Labuan Bajo merupakan pintu gerbang pariwisata. Dimana ratusan wisatawan mengunjungi Labuan Bajo setiap hari. Selain itu,Labuan Bajo juga merupakan pintu gerbangnya perekonomian, namun kondisinya  yang paling jorok dan kumuh.

Pelaku pariwisata lainnya, Stanislaus Stan mengatakan, sampah-sampah berserak disana sini yang membuat Labuan Bajo Jorok dan kumuh. Masyarakat Labuan Bajo kurang kesadarannya dan pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihaanya seperti tidak peduli dan tidak benar melaksanakan tugasnya  membersihkan sampah.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengatakan, sampah yang paling banyak berada diperairan Labuan Bajo. Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sedang mencari  cara untuk mengatasi sampah yang berada dilaut itu.

Baca Juga: Kapolres Manggarai Barat, Pastikan Wisatawan Yang Berkunjung ke Labuan Bajo Aman dan Nyaman

"Sampah di laut memang menjadi masalah utama. Sedang dipikirkan langkah mengatasi sampah itu," tuturnya.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Edi Endi: Pers Komponen Penting Memajukan Daerah 

Kamis, 9 Februari 2023 | 16:10 WIB

Lelang Puluhan Mobil Dinas, 17 Unit Tak Laku

Selasa, 7 Februari 2023 | 18:49 WIB

PKD Kecamatan Komodo Diminta Jaga Profesionalitas 

Senin, 6 Februari 2023 | 20:02 WIB

20 PKD Diminta Jaga Integritas

Senin, 6 Februari 2023 | 17:55 WIB
X