VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengaku, merasa sulit untuk mengatasi sampah yang berada di pingir pantai di perairan Labuan Bajo. Seperti sampah yang selalu menumpuk di seputar pelabuhan, dermaga ASDP, Pantai Pede dan Kampung Ujung, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo.
"Sampah yang berada di pinggir pantai sulit dibersihkan. Kita harap masyarakat tidak meninggalkan sampah di pantai,"kata Edi Endi, Rabu (13/7/2022).
Dikatakannya, sampah-sampah yang ada di pingir pantai mulai dari Pelabuhan Labuan Bajo hingga tempat pusat kuliner Kampung Ujung sampai saat ini sangat susah di pungut.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat sampai saat ini sulit mendeteksi dari mana sampah-sampah yang berserakan itu.
Terkait persoalan sampah itu, kata Edi Endi,sudah dilaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya saat berkunjung ke Labuan Bajo beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Tos Ampur, Pengumpul Sampah di Labuan Bajo
Ibu menteri menyarankan agar Pemkab mengunakan sebuah alat khusus yang harganya mencapai Rp 1, 8 miliar, alat tersebut nantinya untuk mengambil
sampah-sampah yang ada di pingggir pantai itu.
"Selama ini, sampah-sampah yang ada di pinggir pantai itu menjadi Black Campaian terhadap persoalan sampah di Labuan Bajo. Sehingga, keberadaan sampah di pinggir pantai itu mau menunjukan bahwa Labuan Bajo Kota Sampah," katanya.
Menurut Edi Endi, sampai saat ini, dirinya masih mencari suatu sistem yang baik sehingga tidak ada lagi sampah-sampah yang berada di pinggi pantai itu. Pemkab Mabar merencanakan agar retrebusi sampah kedepan akan diambil alih oleh Pemerintah Desa (Pemdes) dan kelurahan. Sehingga, Pemdes dan Kelurahan nantinya yang akan mengurus sampah tentunya di tingkat Pemdes akan melibatkan Dusun dan RT/ RW.
Ia juga menginginkan, RT/RW khususnya dalam kota Labuan Bajo agar menghidupkan lagi peduli sampah tentunya dengan menekan angka kesadaran masyarakat untuk peduli sampah yang ada di sekitar rumah.
Baca Juga: Pemdes Ranggu Bentuk Karang Taruna
Mudah-mudahan konsep menghidupkan RT/RW ini sebentar lagi mulai digalahkan. Apalagi Labuan Bajo sebagai Kota pariwisata tentunya sebagai Kota pariwisata persoalan sampah tidak ada," ujar Edi Endi.***
