Ratusan Warga Galang Ikut Sosialisasi Pertanian Dan Perdagangan Orang

- Selasa, 21 Juni 2022 | 08:04 WIB
Masyarakat Desa Galang saat mengikuti penyuluhan pertanian dan perdagangan orang (victorynews.id/SATRIA)
Masyarakat Desa Galang saat mengikuti penyuluhan pertanian dan perdagangan orang (victorynews.id/SATRIA)

VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Ratusan Warga Desa Galang Kecamatan Welak,Kabupaten Manggarai Barat, NTT mengikuti secara langsung sosialisasi pertanian dan perdagangan orang di aula Kantor Desa Galang, Selasa (21/6/2022) siang.

Penyuluh pertanian,Yohanes Bastino Sabu dalam materi sosialisasi pertanian yang dibawanya menyampaikan, Desa Galang sangat cocok untuk tanaman pertanian seperti tanaman buah dan tanaman holtikultura. Jika ingin menanam tanaman buah dan sayur terlebih dahulu menganalis, serta usaha budidaya tanaman holtikultura dalam bentuk kelompok.

Apalagi Desa Galang sendiri memiliki potensi dan obyek wisata yang sudah terkenal seperti istana ular.

Ia mengatakan, saat ini Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten  Manggarai Barat memiliki program prioritas dibidang pertanian seperti jagung,padi dan Kedelai. Program prioritas tersebut merupakan program pemerintah pusat. 

"Saran saya jika petani di Desa Galang ingin mendapat bantuan benih pertanian dan pupuk agar membentuk Kelompok Tani (Poktan). Usai membentuk Poktan kemudian membuat usulan kepada Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan untuk mendapat bantuan benih dan pupuk," jelasnya.

Baca Juga: Pengrajin Kesulitan Pemasaran Patung Komodo

Menurutnya, sangat tidak bagus jika usaha dibidang pertanian secara sendiri-sendiri. Alangkah sangat bagus jika usaha dibidang pertanian di Wilayah Desa Galang dilakukan secara berkelompok melalui membentuk Poktan. Kabupaten Manggarai Barat saat ini sangat membutuhkan sayur dan buah-buahan.

Namun, sayangnya buah dan sayur bukan dari para petani di wilayah Manggarai Barat melainkan dari luar daerah. Petani di Kabupaten Manggarai Barat fokus secara total mengurus pertanian di masing-masing desa.Maka pasar buah dan sayur  semakin jelas yakni Labuan Bajo.


Yohanes Sabu juga menyarankan, kepada para petani di Desa Galang agar nemiliki rasa bersyukur berstatus sebagai petani. Petani merupakan sebuah pekerjaan yang sangat mulia membantu masyarakat yang bukan petani.

Jika tidak ada petani di Manggarai Barat,maka dipastikan masyarakat yang bukan petani tidak dapat makan.Sehingga para petani harus merasa bersyukur karena telah menjadi petani

Untuk mengatasi persoalan hama dan penyakit tanaman pertanian,dia menyarankan, kepada para petani di Desa Galang agar sebelum menanam benih pertanian harus terlebih dahulu membeli pupuk. Beli pupuk tidak boleh dilakukan setelah menanam benih pertanian.

Hal tersebut bertujuan agar disaat ada hama atau penyakit para petani sudah memiliki pupuk untuk mebasmi hama dan penyakit yang menyerang benih pertanian yang telah ditanam. Apalagi saat ini sering terjadi kelangkahan pupuk di wilayah Manggarai Barat.

Baca Juga: Camat Kuwus Ingatkan Calon Kades Tidak Lakukan Politik Uang

Koordinator JPIC SSPS, Suster Maria Yosefina SSpS saat sosialisasi perdagangan orang mengatakan, beberapa tahun terakhir sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dengan tidak wajar.

Rata-rata TKI yang meninggal tersebut direkrut oleh perusahan tenaga kerja yang ilegal serta calo perekrut yang ilegal juga. Saat ini di wilayah NTT sangat banyak beredar calo yang beraksi merekrut TKI dibawah umur. 

"Calo-calo perekrut TKI beraksi secara luas di wilayah NTT karena mereka akan mendapat keuntungan yang besar jika mendapat calon TKI yang dibawah umur. Keadaan ekonomi yang tidak baik serta tidak bisa membaca dan menulis yang membuat orang NTT menjadi korban dari Calo perekrut TKI ilegal," turur Suster Yosefina.

Ia menyarankan, masyarakat Desa Galang agar tidak mengirim anaknya menjadi TKI di luar Indonesia. Menjadi TKI bukan suatu pekerjaan yang menjanjikan atau dapat mengubah perekonomian menjadi sejahtera.

Menjadi TKI ilegal akan menjadi dampak buruk bagi TKI tersebut. Apalagi TKI tersebut tidak memiliki keahlian tersendiri untuk bekerja. Serta masyarakat lebih berhati-hati dengan aksi calo perekrut TKI ilegal tersebut agar jangan sampai percaya total pembicaraaan para calo rekrut TKI ilegal.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Labuan Bajo Produksi Pembalut Wanita Ramah Lingkungan

"Sangat disayangkan anak dibawah umur menjadi TKI. Berangkat kerja keluar daerah NTT dengan tidak mempunyai keahlian khusus dalam bidang pekerjaan. Para calo biasa menipu orang tua calon TKI bahwa anaknya nanti bekerja dengan gaji besar. Para Calo dengan bebas dan sukses menerbitkan dokumen identitas  palsu bagi para calon TKI asal NTT selama ini," kata Suster Yosefina.

Kepala Desa Galang, Marianus Samsung mengucap terima kasih kepada JPIC SSpS Flores Barat karena telah membawa sosialisasi perdagangan orang di Desa Galang. Dengan harapan kedepannya masyarakat Galang tidak menjadi korban pengrekrutan TKI ilegal oleh para calo.

Selain itu dengan harapan agar warga Desa Galang tidak menjadi TKI yang kemudian akan menjadi korban kekerasan oleh majikan.

"Sosialisasi Pertanian dan perdagangan orang baru pertama kali dilaksanakan di Desa Galang. Dua sosialisasi ini sangat membentu masyarakat Desa Galang untuk pengetahuan mereka tentang pertanian dan dampak dari perdagangan orang," tutur Ari Samsung.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Edi Endi: Pers Komponen Penting Memajukan Daerah 

Kamis, 9 Februari 2023 | 16:10 WIB

Lelang Puluhan Mobil Dinas, 17 Unit Tak Laku

Selasa, 7 Februari 2023 | 18:49 WIB

PKD Kecamatan Komodo Diminta Jaga Profesionalitas 

Senin, 6 Februari 2023 | 20:02 WIB

20 PKD Diminta Jaga Integritas

Senin, 6 Februari 2023 | 17:55 WIB

Terpopuler

X