VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen P2P telah mengeluarkan edaran yang isinya mengimbau semua daerah untuk waspada terhadap virus baru yakni hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Menanggapi itu, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, mengatakan, setelah mendapatkan edaran itu, dirinya sudah meneruskan edaran itu ke Dinas Kesehatan untuk diprint dan dibaca.
Ia meminta, Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Barat untuk memantau di setiap puskesmas. Karena kemungkinan kasus itu terjadi di setiap wilayah puskesmas.
Baca Juga: Buka Turnamen Bupati Cup, Edi Endi Minta Peserta Jaga Sportivitas
"Kita minta Dinkes untuk meningkatkan kumunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat, walaupun faktanya belum ada terdeteksi kasus di Manggarai Barat. Edukasi ini penting supaya masyarakat paham, terutama gejalanya," kata Wabup Weng saat dikonfirmasi, Senin (16/5/2022) pagi.
Weng juga telah meminta kepada dinas kesehatan untuk mengambil data Hepatitis di rumah sakit Siloam Labuan Bajo dan Komodo. Ternyata, data dari rumah sakit, selama 3 tahun hanya 8 penyakit Hepatitis B.
Kemudian, untuk mencegah itu, perlu membangun kerja sama lintas sektor untuk aktif memantau adanya kasus hepatitis akut tersebut.
Selain kepada Dinkes, dirinya juga sudah meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Labuan Bajo mengawasi ketat pengunjung dan penumpang orang yang keluar masuk.
Baca Juga: Perumda Air Minum Wae Mbeliling Optimalisasi Jaringan Air Bersih di Labuan Bajo
Jangan sampai mereka yang masuk bea barang ini. Gejalanya kuning, perut mules mual, mencret. Kalau ada gejala seperti ini, segera laporkan ke fasilitas kesehatan terdekat," tegasnya.
Masyarakat Tak Perlu Panik
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng mengimbau masyarakat di wilayah itu tak perlu panik dengan virus baru tersebut, tetapi tetap waspada.
Untuk tidak tertular virus itu, masyarakat harus membiasakan perilaku hidup sehat. Makanan bersih. Sayur-sayuran bersih.
"Usahakan alat makan dan minum yang sama, sebelum digunakan harus bersih terdahulu. Hepatitis itu menularnya bisa melalui alat itu," ujarnya.
Ia mengungkapkan, secara umum, usia yang berisiko kena penyakit itu adalah dari 1 sampai 16 tahun. Tetapi, yang paling rentan adalah nak usia di bawah lima tahun (Balita) karena daya tahan tubuh mereka kurang.
"Jika ada gejala segera bawa ke rumah sakit. Jangan lagi bawa ke tempat lain, supaya bisa diperiksa dan ditangani," ungkap dia.
Baca Juga: Perluas Layanan Digital QRIS, Bank NTT Cek Lokasi di Waterfront Labuan Bajo
Hingga saat ini belum ada masyarakat Manggarai Barat yang belum mendapat diagnosa penyakit hebatitis akut.
"Sampai saat ini, berita baiknya belum ada kasus hebatitis akut. Harapannya di Manggarai Barat tidak ada," sambung Weng.***