VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Air yang bersih dan lancar menjadi harapan semua warga. Tidak terkecuali warga Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Persoalannya, distribusi air bersih sudah sejak lama tak kunjung dinikmati oleh sebagian warga destinasi super premium tersebut. Mereka lebih mengandalkan air sumur atau tadah air hujan, untuk sekedar menunjang kebutuhan air bersih setiap harinya.
Menyikapi keluhan tersebut, Ketua DPRD Manggarai Barat, Martinus Mitar angkat bicara. Menurutnya, keluhan dan masukan dari masyarakat terkait air bersih mestinya disikapi serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Sebab air bersih adalah kebutuhan primer untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia.
Baca Juga: Bank NTT Hadirkan Layanan Digital di Pasar Rakyat Batu Cermin
Peran dinas teknis dan Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Wae Mbeliling diharapkan Marthen Mitat lebih terarah, agar kebutuhan air bisa segera terpenuhi.
“Sejumlah warga di Labuan Bajo dan sekitarnya masih mengeluh soal pendistribuan air bersih. Padahal mereka pelanggan air minum Perumda Air Minum Wae Mbeliling. Warga juga mengeluhkan sulitnya dapat air bersih," ujar Marthen Mitar, Kamis (12/5/2022).
Marthen Mitar menuturkan, sejumlah wilayah di Labuan Bajo belum terpasang jaringan air minum bersih. Serta sebagian warga yang menjadi pelanggan Perumda Air Minum Wae Mbeliling mengeluh soal volume air yang masuk di rumah pelanggan yang tidak banyak.
Ia berharap respon Perumda Air Minum Wae Mbeliling bukan sekedar wacana melainkan benar-benar direalisasikan khususnya dalam peningkatan kualitas layanan.Apalagi sebagian pelanggan air mengeluh soal pemberlakuaan jadwal pasokan air ke rumah pelanggan.
Anggota DPRD Manggarai Barat, Pius Daru mengatakan, kualitas air bersih yang diproduksi Perumda Air Minum Wae Mbeliling kedepannya harus dipikirkan dari sekarang. Serta penyuplaian air ke pelanggan harus benar-benar terpenuhi.
Baca Juga: Julie Sutrisno Hubungkan Petani dengan Perhotelan Manfaat Pangan Lokal
Ia mendorong Perumda Air Minum Wae Mbeliling untuk tidak sekedar wacana dalam mengupayakan peningkatan layanan dan kualitas air bersih. Namun dapat benar-benar direalisasikan sehingga kota Labuan Bajo tidak dilanda krisis air bersih ketika kemarau panjang.
Ia menambahkan, kedepan yang perlu dipikirkan oleh Perumda Air Minum Wae Mbeliling adalah bagaimana upaya pengolahan Air Laut menjadi air tawar. Meski biaya produksinya mahal,namun air yang dihasilkan dapat digunakan jntuk Hotel dan perusahaan besar.
Menurutnya cara pengelolahan air laut menjadi air tawar adalah transisi untuk menentukan kebijakan berikutnya.
"Kami dorong pemerintah agar memperluas
pelayanan air bersih. Kami harap pemerintah segera bangun sarana air bersih ke desa yang belum tersentuh air bersih,” harap Pius.***