VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Warga Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT hingga saat ini masih menikmati jalan tanpa aspal. Padahal sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Manggarai Barat telah memenuhi akses transportasi jalan.
Kondisi jalan Bambor menuju Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang cukup memprihatinkan. Banyak lubang disepanjang jalan,jalan dalam kondisi tidak pernah beraspal. Kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas di jalur ini terpaksa harus berhati-hati.
Warga Desa Wae Sano, Alber Hasan, Rabu (11/5/2022) mengatakan, ribuan penduduk di Desa Wae Sano mengunakan kendaraan roda dua jika hendak ke Labuan Bajo,ibukota Kabupaten Manggarai Barat. Wae Sano sendiri memiliki destinasi wisata Danau Sano Nggoang.
Ia mengaku, hingga saat ini tidak ada Kendaraan angkutan umum sampai ke Wae Sano. Akses wisatawan menuju obyek wisata Danau Sano Nggoang. Warga menikmati jalan rusak dan tanpa beraspal itu sejak puluhan tahun silam.
Ia menuturkan, kerinduan masyarakat Kecamatan Sano Nggoang agar kondisi jalan menuju Wae Sano berkualitas baik, sejak lama. Setiap kali anggota DPRD Manggarai Barat mengunjungi Desa Wae Sano, masyarakat selalu mengusulkan agar jalan menuju Wae Sano untuk segera diaspal.
Baca Juga: Bank NTT Hadirkan Layanan Digital di Pasar Rakyat Batu Cermin
"Kami tidak tahu lagi,bagaimana cara mengusulkan kepada pemerintah agar jalan menuju Wae Sano segera diaspal. Kita ingin Pemerintah serius memperhatikan infrastruktur jalan menuju Desa Golo Mori," tutur Alber.
Ia mengakatan, jarak Bambor menuju Wae Sano sekitar 20 Kilo Meter (KM). Sedikitnya sepanjang jalan itu ada Lima kampung besar. Kelima kampung itu dihuni oleh puluhan kepala keluarga.
Alber berharap, Pemerintah Kabulaten (Pemkab) Manggarai Barat setiap tahunnya serius membenah infrastuktur jalan menuju Desa Wae Sano.Jika kondisi jalan membaik,maka kendaraan angkutan umum akan berani masuk sampai ke Desa Wae Sano.
Warga Wae Sano lainnya,Philipus Modo menyampaikan Desa Wae Sano merupakan desa unggulan sektor pertanian dan pariwisata. Hasil pertanian tidak dipasarkan sampai ke Labuan Bajo lantaran kondisi jalan buruk.
Jika musim hujan tiba,maka akses masyarakat untuk keluar dari Wae Sano sangat sulit. Hal tersebut karena sepanjang 100 meter jalan menuju Wae Sano merupakan jalur sungai. Sehinga harus dibangun jembatan jika hendak keluar dari kondisi jalan yang banjir tersebut.
Ia mengaku, akses jalan untuk menuju Labuan Bajo hanya satu jalur. Sebagian masyarakat masih berjalan kaki jika hendak menuju Labuan Bajo. Sebagian jalan telah dirabat beton mengunakan dana desa. Hal itu mengantisipasi agar kendaraan angkutan umum mampu sampai ke Desa Wae Sano.
Warga Kampung Nunang, Wae Sano,Rikardus Jebabut mengatakan, masyarakat mengeluh akibat jalanan yang berlubang dan tidak beraspal terlebih saat hujan, jalanan tersebut susah sekali dilalui kendaraan angkutan umum.
Baca Juga: Warga Desa Galang Sukarela Perbaiki Jalan Rusak
Tidak hanya jalanan rusak, warga juga mengeluhkan ketersediaan jaringan llistrik. Menurutnya, jaringan PLN belum sampai ke Desa Wae Sano.
Ia berharap,perhatian pemerintah pada daerah terpencil. Warga sudah sejak lama berharap sentuan pembangunan oleh Pemkab Manggarai Barat. Masyarakat sudah merasa bosan dengan kondisi jalan yang buruk.
"Mayoritas masyarakat Wae Sano adalah petani dan nelayan. Mereka beraktifitas di area kebun untuk mengelola lahan pertanian .Komuditas pertanian seperti Kemiri dan buah-buahan cukup banyak," kata Rikardus.***