VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Petani di sejumlah kecamatan Kabupaten Manggarai Barat merasa kesulitan mendapatkan pupuk jenis urea bersubsidi sejak tiga bulan terakhir. Padahal pupuk merupakan unsur penting dalam meningkatkan produksi petani.
Ribuan hektar sawah,milik petani di Tiga kecamatan,yakini Kecamatan Komodo, Macang Pacar,dan Kecamatan Kuwus Barat dipastikan akan kesulitan mendapatkan pupuk.
Para petani diwilayah itu menggeluh terhadap minimnya pasokan pupuk ke wilayah masing masing sehingga menghambat masa tanam bagi para petani sawah di wilayah itu.
Akibat minimnya pasokan pupuk dan sulitnya mendapatkan pupuk baik ponska maupun urea atau jenis lainnya, mereka terpaksa sedikit menunda masa tanam kedua tahun 2022.
Baca Juga: Warga Golo Ronggot Minta Jalan Aspal Dan Air Bersih
Petani di Kecamatan Komodo, Ardianus Rusmin, Rabu (4/5/2022) mengaku, rata rata petani menunda masa tanam tahap kedua lantaran sulit mendapatkan pasokan pupuk. Pasokan pupuk yang dibutuhkan baik urea dan NPK tidak di jual lagi di tingkat pengecer. Kemungkinan belum ada jatah tambahan.
Ia mengaku, petani diwilayahnya mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Mereka meminta kepada Pemerintah daerah untuk membantu mengatasi persoalan kesulitan mendapatkan pupuk.
"Kita harapkan jangan persulit petani untuk mendapatakn pupuk subsidi, terutama kepada distributor.Kami sudah cek stok tidak ada sehingga terpaksa ada yang menunda dua bulan lebih,"katanya.
Ia menjelaskan, petani di wilayahnya setempat mulai kekurangan pupuk subsidi sejak April 2022 dan terus bertahan hingga awal Mei 2022, padahal petani sedang dalam masa turun sawah atau mulai musim tanam kedua dalam tahun 2022.
Ardianus Rusmin meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat mempercepat dan mempermudah urusan seperti pasokan pupuk sehingga petani dapat menambah pasokan ketahanan pangan di tengah situasi new normal ini sehingga masyarakat tidak kekurangan makanan.
Baca Juga: Pemkab Manggarai Barat Diminta Perhatikan Jalan Rusak
Petani asal Kecamatan Kuwus Barat, Firman Asno mengaku, petani diwilayahnya kesulitan mendapatkan pupuk terjadi setiap tahun.Pemkab Manggarai Barat semestinya memperhatikan persoalan pupuk dan memasok tambahan stok pupuk, sehingga ketahanan pangan terjamin.
"Kalau di cermati ketahanan pangan seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Jika ada pengecer nakal sebaiknya di blacklist, sehingga petani merasa nyaman,"tegas Firman.***