Tingkatkan Produksi Jagung, Pemkab Manggarai Barat Siap Lahan 200 Hektar

- Selasa, 15 Maret 2022 | 16:02 WIB
Tanaman Jagung Program TJPS di Kabupaten Manggarai Barat
Tanaman Jagung Program TJPS di Kabupaten Manggarai Barat

VICTORY NEWS MANGGARAI BARATLuas lahan tanam jagung yang akan dikembangkan melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) 2021 di Kabupaten Manggarai Barat, NTT 200 hektare (ha).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Lausensius Halu, Selasa (15/3/2022) menyampaikan, pengembangan jagung ini merupakan bagian dari program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT untuk meningkatkan produksi jagung, populasi ternak sapi dan kesejahteraan keluarga petani dan peternak.

"Luas area tanaman jagung 200 hektare ini terealisasikan pada musim tanam Oktober- Maret 2023,"ujar Laurensius.

Baca Juga: 18 Paket Proyek Dana Pinjaman Mulai Dilelang

Menurut dia, Progam TJPS ini merupakan program yang baik untuk membiasakan para petani bekerja mengelolah lahan kosong. Artinya apabila semakin berkembang bukan hanya tanaman jagung, tetapi komoditas lainnya pun akan berproduksi dengan memanfaatkan sumber daya air yang tersedia di masing-masing wilayah pertanian.

“Dalam mendukung produktifitas pekerjaan tersebut Pemerintah melalui Dinas Pertanian akan mempersiapkan traktor baik roda empat, roda dua. Tidak hanya itu kita juga menyiapkan pompa-pompa air dan tenaga-tenaga pendamping agar semakin memobilisasi pekerjaan pada setia musim tanam sehingga memudahkan para petani,” paparnya.

Baca Juga: Kasasi Ditolak MA, Andi Rizky Tetap di Vonis 4 Tahun Penjara

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Ahmad Rudi menjelaskan, pengemanan jagung program TJPS kali ini dengan skema baru.

Dalam skema baru ini ekosistem yang besar yang menghubungkan semua stakeholder di dalamnya ada masyarakat,pemerintah, perbankan, asuransi, off taker dan Industrialis.

" Ketika semua ini dilayani kebutuhan petani maka hasinya akan diambil oleh off taker sebagai pembeli jagung dengan harga yang telah sepekati.Pengusaha tidak boleh beli dibawa yang sudah dipatok oleh pemerintah. Nanti ada perjanjian kerja sama,” kata Rudi.

Baca Juga: Proyek Geothermal di Wae Sano Dukung Geliat Pariwisata

Ia mengatakan, dengan skema pengembangan jagung seperti ini diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi petani. Sehingga pendapatan yan petani peroleh bisa untuk membeli ternak maupun untuk kebutuhan ekonomi rumah tangga petani sendiri.***

Editor: Gerasimos Satria

Sumber: VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT

Tags

Terkini

Edi Endi: Pers Komponen Penting Memajukan Daerah 

Kamis, 9 Februari 2023 | 16:10 WIB

Lelang Puluhan Mobil Dinas, 17 Unit Tak Laku

Selasa, 7 Februari 2023 | 18:49 WIB

PKD Kecamatan Komodo Diminta Jaga Profesionalitas 

Senin, 6 Februari 2023 | 20:02 WIB

20 PKD Diminta Jaga Integritas

Senin, 6 Februari 2023 | 17:55 WIB

Terpopuler

X