VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Desa Warloka di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat hingga saat ini masih mempertahankan tradisi barter dalam transaksi jual beli di pasar tradisional.Ikan segar dari perahu nelayan dapat ditukar dengan singkong, pisang dan beras milik petani di wilayah itu.
Desa Warloka sendiri terdiri dari Kampung Warloka, Kampung Kenari, dan Kampung Cumbi.Namun, sangat disayangkan akses menuju desa itu sangat sulit.
Bahkan, masing-masing warga tiap kampung itu juga masih kesulitan dalam hal akses jalan, air bersih, serta listrik. Itulah segelintir kekhawatiran yang diutarakan warga Desa Warloka, di Labuan Bajo.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Labuan Bajo yang Wajib Dikunjungi Tahun 2023
Warga Warloka, Ahmad, Kamis (19/1/2023) menceritakan bahwa ketiga kampung di Desa Warloja hidup berdampingan meski memiliki perbedaan keyakinan.Tiap kampung juga memiliki kelebihan yang berbeda.
Di Kampung Warloka mata pencaharian utamanya adalah nelayan. Ada juga Pasar Warloka yang menjadi tempat andalan untuk ketiga penduduk kampung berjualan.Sementara, Kampung Kenari dan Kampung Cumbi berlokasi di dataran yang lebih tinggi sehingga mata pencaharian penduduk kedua kampung umumnya berkebun.
Nantinya, hasil kebun tersebut akan dijual di Pasar Warloka dengan sistem barter.
Ahmad menuturkan, desanya masih sulit memiliki ketersediaan air bersih dan listrik, terutama di Kampung Warloka. Di sana, air sumur juga berasa asin karena bercampur dengan air laut, sedangkan jarak mata air berada puluhan kilometer.
Baca Juga: Labuan Bajo Dikunjungi 170 Ribu Wisatawan Sepanjang Tahun 2022
"Infrastruktur ke sini juga masih jelek. Akses jalan dari Kampung Kenari atau Cumbi ke Kampung Warloka bahkan tidak ada penerangan dan jalannya masih tidak rata," ujar Ahmad.
Tokoh masyarakat Warloka, Arsad Kasim, mengatakan masyarakat Warloka sangat merindukan kondisi infrastruktur jalan yang sangat memadai, seperti jalan ke kampung lainnya di Kabupaten Manggarai Barat.
Akses transportasi darat untuk kendaraan baik bermotor atau mobil dari dan ke Warloka mengalami kesulitan karena kondisi jalan menuju kampung Warloka yang masih rusak.
Baca Juga: Edi Endi: Tidak Boleh Ada Warga Labuan Bajo yang Kesulitan Air
"Kerusakan yang paling parah yakni sepanjang tiga kilometer, seperti dari cabang kampung Kenari menuju Kampung Warloka," ujar Arsad Kasim.***