VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Krisis air bersih melanda wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Selain masalah air bersih, Desa Golo Mori juga kesulitan jaringan telekomunikasi dan listrik.
KEK Tana Mori merupakan tempat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit Tahun 2023. Namun sayangnya, warga yang bermukim di wilayah itu, belum sepenuhnya menikmati air bersih.
"Masyarakat dalam KEK Tana Mori belum terpenuhi kebutuhan air bersih. Mayoritas warga masih mengkonsumsi air sumur,"tutur Hassanudin, Tokoh Muda Desa Golo Mori, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: KTT ASEAN Summit Diharapkan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Lokal
Hassanudin mengatakan, air bersih itu merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang perlu menjadi perhatian serius.Desa Golo Mori masuk dalam KEK Tana Mori, seharusnya kebutuhan air bersih terpenuhi.
Warga Desa Golo Mori kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat. Kesulitan air bersih dirasakan warga sejak Indonesia merdeka.
"Persoalan air bersih selama ini, teratasi ketika musim hujan, warga beramai-ramai menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Hassanudin.
Ia mengaku, ketika kemarau, warga menempuh perjalanan sejauh hampir 1 kilometer untuk mencapai mata air yang kondisinya terbatas. Bergantian warga membawa ember, jerigen hingga baskom untuk menampung air.
Baca Juga: Pengrajin Tenun di Manggarai Barat Didorong Produksi Karya Berkualitas dan Bervariasi
Sementara itu, Ahmad Lahu warga setempat, merasa prihatin dengan kondisi masyarakat di Desa Golo Mori yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan nelayan tersebut.
"Masyarakat di sini bukan tidak berusaha, mereka pernah mencoba menyalurkan air dari mata air ke rumah masing masing namun karena jarak yang jauh mereka terkendala biaya akhirnya terhenti. Lokasi mata air jauh dengan pemukiman, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan pipa dan peralatannya," ungkapnya.***