Petani Lembor Selatan Keluhkan Kesulitan Air untuk Pengairan Sawah

- Senin, 26 September 2022 | 10:41 WIB
Lahan kering di Desa Kakor Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat. (victorynews.id/SATRIA)
Lahan kering di Desa Kakor Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat. (victorynews.id/SATRIA)

VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Para Petani di Desa Kakor, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat mengeluhkan kesulitan air untuk kepentingan penanamam padi atau pengairan lahan sawah.

"Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak bulan April 2022 lalu. Jika musim kemarau, sumber air untuk pengarian sawah tidak ada, petani menunda penanaman padi sampai memasuki musim hujan,"ungkap Marianus Paung  Petani asal Desa Kakor, Kecamatan Lembor Selatan, Senin (26/9/2022).

Marianus mengaku, menunda penanaman padi sejak Agustus 2022, karena tidak ada sama sekali pasokan air untuk pengairan lahan persawahan.

Baca Juga: Kades Diminta Transparan Kelolah Anggaran

Saluran air yang tersedia di sekitar areal persawahan selama ini hanya berfungsi sebagai drainase atau pembuangan, bukan untuk irigasi.

Para petani Desa Kakor juga mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk bersubsidi karena persediaan sering terbatas.

"Kalau hujan air sulit dikendalikan, jika kemarau sumber air kering. Kami juga kesulitan mengendalikan serangan hama," katanya.

Petani lainnya di Desa Kakor, Kecamatan Lembor Selatan, Anton Lagur bersama istrinya, Maria Dues, juga mengakui mengalami penurunan hasil produksi akibat musim kemarau ini.

Tidak hanya kesulitan air saat kemarau, namun lahan mereka juga terancam hama sehingga merusak hasil tanam mereka, seperti bawang, cabe, tomat, dan beberapa jenis sayuran.

Baca Juga: Lahan Garapan Warga Diambil BPOLBF

"Saat ini memang air terbatas sekali pak, tapi kami tetap berusaha tanam. Ada bawang, tomat, cabe, sayur sawi, kangkung juga papaya. Saat kemarau ini, debit air sedikit sekali. Kami harus pakai bergiliran, kadang malam hari baru bisa dapat jatah air untuk menyirami lahan kami, memang harus berhemat agar lahan kami bisa disiram,"kata Anton Lagur.

Ia berharap, adanya bantuan pemerintah dan melihat langsung kondisi para petani karena selama ini bantuan obat maupun pupuk sering terlambat.

"Iya kita harap ada bantuan pemerintah juga. Selama ini bantuan obat maupun pupuk sering terlambat. Tahun ini memang sebagian besar tanaman kami mati akibat hama. Mudah-mudahan petugas pertanian bisa turun dan melihat kondisi petani di sini agar bisa membantu kami mengatasi hama, juga membantu dengan jaringan irigasi atau bendungan untuk menjaga ketersediaan air saat kemarau ini," harap Anton Lagur.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Warga Wae Moto Kembali Nikmati Air Kotor

Minggu, 29 Januari 2023 | 19:55 WIB

HIPBC Perang Lawan Sampah

Minggu, 29 Januari 2023 | 15:58 WIB

Beasiswa dari Pak Jokowi, Jawaban Doa-Doa Ibu Siti

Minggu, 29 Januari 2023 | 14:23 WIB

Warga dalam Kawasan TNK Butuh Ambulance Laut

Sabtu, 28 Januari 2023 | 11:03 WIB

Petani Pisang Merugi Imbas Penyakit Layu Bakteri

Sabtu, 28 Januari 2023 | 10:01 WIB

Bupai Edi Endi Serukan Labuan Bajo Bebas Sampah

Kamis, 26 Januari 2023 | 16:27 WIB

Terpopuler

X