VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Masyarakat 12 kecamatan diwilayah Manggarai Barat diminta mewaspadai ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti di musim hujan yang melanda wilayah Manggarai Barat saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan KabupatenManggarai Barat, Paulus Mami, Rabu (24/8/2022) menyampaikan, wilayah Manggarai Barat saat ini memasuki musim hujan,dimana disaat musim hujan nyamuk Aedes Aegypti sangat banyak. Rata-rata kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah sangat rendah.
Ia mengingatkan, masyarakat selalu membiasakan untuk hidup bersih termasuk kebersihan lingkungan. Masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan adanya genangan air di lingkungan perumahan atau pekarangan. Karena saat musim hujan kan banyak genangan-genangan air yang dapat menjadi tempat bagi jentik-jentik nyamuk berkembang termasuk nyamuk penyebab DBD.
Memasuki masa pancaroba khususnya sering turun hujan belakangan ini. Dinas Kesehatan Manggarai Barat meminta masyarakat khususnya yang tinggal dipemukiman atau kawasan padat penduduk untuk waspada dengan penyakit DBD,"ujar Paul Mami.
Baca Juga: Masyarakat Diajak Ikut Program KB
Paul Mami mengingatkan, penyakit yang biasanya diawali dengan demam tidak dapat dipandang sepele. Karena apabila tidak mendapatkan penanganan secara serius dapat menyebabkan pada kematian.
Sehingga menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Manggarai Barat untuk mendatangi rumah penduduk untuk memberitaukan pentingnya hidup sehat melalui membersihkan lingkungan.
“Hindari menyimpan sampah rongsokan di sekitar rumah yang dapat menyebabkan terjadinya genangan air. Termasuk menguras secara rutin bak mandi di rumah. Karena nyamuk Aedes Aegypti berkembangnya di lingkungan genangan air bersih,” jelas Paul Mami.
Ia mengaku, meskipun kasus DBD untuk saat ini belum ada yang terlapor menjadi korban jiwa namun harus tetap waspada. Sebab dengan kondisi curah hujan saat ini yang turun hanya sebentar, tetapi bisa membuat timbulnya genangan air.Demam berdarah harus waspada. Sebab hujannya dapat membuat genangan air.
Pihaknya meminta kepada masyarakat Manggarai Barat agar selalu melalukan 4 M plus yakni menutup, menguras, mengubur dan memberi abate pada air yang tidak dipergunakan dalam waktu satu minggu. Sejauh ini, langkah antisipasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Manggarai Barat yakni pemberantasan sarang nyamuk. Dan hal itu dilakukan hukumnya wajib, sedangkan untuk fogging, itu hanya untuk tindakan gawat darurat saja,"jelas Paul Mami.
Baca Juga: Masyarakat Manggarai Barat Kurang Berminat Usaha Sayur-Sayuran
Anggota DPRD Manggarai Barat, Wilibrodus Syukur mendorong Dinas Kesehatan Manggarai Barat untuk terus galakkan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya DBD dan cara penanggulangan terhadap virus tersebut.Pasalnya tahun 2019 lalu sedikitnya sejumlah pasien DBD di Manggarai Barat meninggal dunia.
Hal itu disebabkan karena pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan DBD masih sangat rendah.
Ia mengatakan, memberikan pemahaman kepada masyarakat Manggarai Barat tentang DBD ini sangat penting. Terlebih masyarakat juga membutuhkan penjelasan tentang informasi yang harus dilakukan dalam menangani permasalaham DBD.
“Melalui kader-kader kesehatan baik di puskesmas, posyandu dan lainnya, selalu kita harapkan agar proses kesadaran masyarakat tentang pencegahan untuk terus disampaikan,"ujar Wili Syukur.***