VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Ratusan siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Kerora di Pulau Rinca Dusun Kerora, Desa Rinca Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat kini bebas dari ancaman digigit oleh Komodo. Pasalnya Enam ruangan kelas untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tuntas diperbaik oleh masyarakat Kerora.
Warga Kerora,Hasanudin, Rabu (17/8/2022) mengatakan, kondisi SDI Kerora selama ini sangat memperihatinkan,dimana ruangan kelas tidak berdinding. Komodo bebas masuk kedalam ruangan kelas yang menyebabkan anak sekolah tidak nyaman dan merasa terganggu saat KBM berlangsung.
" Kondisi gedung SDI Kerora selama ini rusak parah. Tembok-tembok dinding dari kayu sudah mulai rusak bahkan tak ada lagi pembatas yang utuh antara ruangan. Kondisi ini membuat para siswa takut bila komodo yang hidup tak jauh dari sekolah tersebut bisa saja masuk saat KBM sedang berlangsung," ungkap Hasanudin.
Ia mengatakan, gedung SDI Kerora telah tuntas diperbaik berkat bantuan pelaku pariwisata di Labuan Bajo. Pelaku pariwisata menyumbang material seperti semen,balok,papan dan paku untuk. Bantuan material tersebut dihantar ke Kerora. Warga Kerora kemudian secara sukarela memperbaik ruangan kelas hingga tuntas.
Baca Juga: Dukung Promosi Wisata, Shorinji Kempo Komodo Gelar Apel HUT RI di Bukit Sylvia
Hasanudin selaku perwakilan orangtua murid SDI Kerora mengucap terima kasih kepada para pelaku pariwisata di Labuan Bajo yang telah rela mengeluarkan uang untuk membeli material.Jika SDI Kerora tidak diperbaik dapat dipastikan kegiatan KBM kedepannya tidak berjalan dengan normal.
Sementera, Wakil Kepala Sekolah SDI Kerora, Rahmat Nasrawi mengaku, enam ruangan kelas SDI Kerora selesai direhab pada awal Agustus 2022 lalu. Warga kampung merehab sekolah dengan menganti seluruh tiang yang sudah lapuk serta memasang seluruh dinding dengan papan yang baru.
Lantai juga disemen kembali sehingga kelihatan ruangan kelas seperti ruangan kelas yang baru. Sedikitnya sejumlah banku tempat duduk dan meja bagi anak sekolah juga telah diperbaik.
Ia mengisahkan, tiga ruangan kelas rusak berat sejak 15 tahun lalu. Sekolah itu dibiarkan terlantar dan tak terurus oleh Dinas pendidikan Kabupaten Manggarai Barat. padahal jumlah siswa di dusun Kerora saat ini sebanyak 103 orang. Kelas III, IV dan VI terpaksa bergabung di dua ruangan yang kondisinya agak baik.
Setiap bulan ada saja komodo yang masuk ke dalam ruangan saat KBM berlangsung. Para guru dan murid pun merasa tidak nyaman dan takut ketika ada Komodo masuk dalam kelas. Pihaknya selalu mengusulkan perbaikan namun belum direspon Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Baca Juga: Komite Mbeliling Ajukan Draf Perbub Legalitas Kayu
Pelaku Pariwisata Manggarai Barat, Mateus Siagian mengatakan dirinya bersama para pelaku pariwisata lainnya di Labuan Bajo peduli dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat lokal di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Apalagi wisatawan ramai mengunjungi Labuan Bajo karena ingin melihat Komodo. Sangat disayangkan jika sektor pendidikan tidak diperhatikan secara serius di pulau yang ada di kawasan TNK.
Ia berharap, dengan ruangan kelas yang telah diperbaik itu,dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para guru dan siswa. Dengan harapan SDI Kerora kedepan dapat menghasilkan siswa yang berprestasi.Sehingga anak-anak dari dalam kawasan TNK mampu bersaing dengan anak lainnya untuk membuka usaha sektor pariwisata.
"Kami secara sukarela memberikan sumbangan itu untuk perbaik ruangan kelas SDI Kerora. Kami lakukan itu karena kami melihat langsung kondisi SDI Kerora saat itu,banggunan memprihatinkan.Jika tidak diperbaik kemungkinan akan rubuh," tuturnya.***