VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Menjembatani dan memperkuat kemitraan di Manggarai Barat, NTT Politeknik eLBajo Commodus mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Tema "Membangun Peran Pentahelix Sebagai Akselerator Daerah", Rabu (10/8/2022) di Puri Sari Beach Hotel Labuan Bajo.
FGD yang menghadirkan sejumlah Dunia Industri Dunia Usaha (DUDI),komunitas dan akademisi di Labuan Bajo,ibukota Kabupten Manggarai Barat itu bertujuan mendorong dan memperkuat kemitraan kedalam suatu format rintisan kemitraaan akselerator Daerah antara Antara pemerintah daerah,satuan pendidikan Vokasi Dudi Komunitas dan Media.
Serta mematik pengalian potensi dan sumber informasi bagi semua pihak sehingga ditemukan link dan match dan matching potensi antara pihak.
PIC Program Menara Vokasi Politeknik eLBajo Commodus,Fitri Ciptosari mengatakan, Politeknik eLBajo Commodus terpilih menjadi salah satu Perguruan Tinggi (PT) Penyelenggara Pendidikan Vokasi untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam pembentukan akselerstor daerah di wilayah Manggarai Barat. Politeknik eLBajo Commodus akan mengandeng banyak DUDI dan komunitas di Labuan Bajo untuk menyukseskan tugas tersebut.
Baca Juga: Wae Rebo Didorong Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan destinasi super prioritas Labuan Bajo sebagai leading sektor pembangunan di Manggarai Barat tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja.Pengembangan destinasi pariwisata memerlukan sinergitas semua sektor secara inklusif.
Diperlukan kerjasama pentahelix yang terdiri dari Lima unsur aktor pembangunan yakni pemerintah daerah, Dunia usaha dan dunia industri, akademisi, komunitas dan media massa.
Ia menjelaskan, program menara vokasi adalah bentuk perhatian Kemendikbudristek melalui Dirjen Vokasi dalam membantu mengangkat ekonomi masyarakat Manggarai Barat melalui percepatan atau akselerator dengan melibatkan pihak pemerintah daerah, DUDI, sekolah kejuruan, komunitas serta media massa lokal.
Fitri berharap, FGD berbagai komunitas,akademisi dan dunia usaha dan industri itu terbentuknya sinergitas kemitraan Pentahelix,terjadinya link and match dan matching potensi antar komponen kemitraan.Serta terbentuknya rencana aksi dalam pembentukan akselerator daerah.
"FGD ini akan menjadi vocal point sebagai penghubung yang diharapkan akan berperan sebagai pengikat keharmonisan kemitraan dan dapat berkembang untuk mengembangkan potensi wilayah secara berkesinambungan,"ujar Fitri
Baca Juga: Bupati Manggarai Barat Pastikan Kebutuhan Air Bersih Terpenuhi
Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Manggarai Barat, Silvester Wanggel mengatakan, pembangunan pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat harus berbasis masyarakat. Masyarakat harus mengontrol dan terlibat dalam pembangunan sektor pariwisata.
Ia mengatakan, untuk mengembangan sektor pariwisata membutuhkan kerjasama semua stakeholder mulai dari pemerintah daerah hingga media massa.
"Hanya 0,8 persen masyarakat Manggarai Barat yang menikmati pariwisata.Benarkah pariwisata sebagai leading sektor pembangunan?Ini yang menjadi tugas kita semua" ujar Sil Wanggel.***