Warga Tiga Desa di Kecamatan Komodo Terancam Kelaparan

- Selasa, 21 Juni 2022 | 09:00 WIB
Jerigen milik warga Desa Warloka yang berada pada salah satu sumber mata air. (victorynews.id/SATRIA)
Jerigen milik warga Desa Warloka yang berada pada salah satu sumber mata air. (victorynews.id/SATRIA)

VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Dampak kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat kemaru panjang, beberapa desa di Kecamatan komodo, Kabupaten Manggarai Barat, seperti Desa Warloka dusun Cumbi,kenari,warloka,Desa Macang Tanggar kampung Nalis,Mbarta, Lemes, Nanganae, Weor, Menjaga,Mbancang dan Desa Tiwu Nampar Mengalami kekeringan terparah di tahun 2022.

Para petani sawah di tiga desa ini,mengalami gagal tanam di tahun ini.Biasanya dalam setahun tiga kali masa tanam,sejak awal Mei 2022 dan hingga kini tak bisa berbuat banyak.Warga mengaku kekeringan terhebat di musim ini sehingga petani sawah hanya menanam padi sekali dalam tahun ini,bila di banding tahun tahun sebelumnya.

Belasan anak kampung Pada Tiga desa itu terpaksa mengkonsumsi bahan makanan penganti beras yakni ubi-ubian separuh dicampur beras.

Baca Juga: Pengrajin Kesulitan Pemasaran Patung Komodo

Warga desa Warloka, Armeninan Luruh, Selasa (21/6/2022) mengatakan, hampir sebagian warga kirisis beras lantaran pada tahun 2022, petani hanya sekali panen padi.Padahal seharusnya para petani harus panen 3 kali setiap tahun.Sebagian lain warga terpaksa serabutan untuk pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga.

Selain itu Kemarau panjang yang tak kunjung akhir ini,warga di tiga desa itu juga mencari air keruh sambil berebutan dengan sejumlah ternak berupa kerbau maupun sapi di sejumlah kali yang masih menyimpan air.

"Sawah milik warga tak ada air.Selokan air mengering mulai dari pusat mata air hingga ke kali.Tanah persawahan pecah kering kerontang.Orang- orang sibuk mencari air. Warga mengalami Krisis air bersih.Sebagian lain kerja serabutan.Agar bisa mencukupi untuk bertahan hidup.Tak cukup mengharapkan bantuan beras,"keluh Armenina luruh.

Kepala Desa Warloka, Abdulah Bin Umar mengatakan, semua lahan kering sehingga masyarakat sulit mendapatkan air.Baik persawahan,sumber mata air,air kali mengering.Sawah milik petani terpaksa kering sehingga tidak dapat diolah untun tanaman padi dan tanaman hultikultura.

"Mau bilang apa?hanya sekali panen.Warga terpaksa kerja serabutan untuk bertahan hidup,"kata Abdulah.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Labuan Bajo Produksi Pembalut Wanita Ramah Lingkungan

Menurutnya,beras untuk orang Miskin tidak mampu mencukupi hidup dalam beberapa bulan kedepan.Masyarakat Warloka terpaksa mengkonsumsi tanaman umbi. Serta masih ada pangan lokal penganti beras sehingga beras bisa di campur dengan jagung atau ubi.

"Saya sendiri turun ke kali mecari air untuk mandi maupun minum.Sumber mata air mengering.Terparah di tahun ini,"tambah Abdulah.

Ia mengatakan,kekeringan di kecamatan komodo terdapat di tiga desa yakni desa Macang Tanggar,Desa Warloka,dan desa Tiwur Nampar.

"Alhamdulilah warga masih bisa terbantu dengan beras raskin.Kita berharap agar hujan lebih awal.Suasana terlalu panas dan gersang,"harap Abdulah.

Abdulah mengatakan, Kemerau panjang berdampak pada petani. Debit air bersih defisit. Harapannya pihak Perumda Air Minum Wae Mbeliling dapat memberikan garansi kepada  pelanggan air di Labuan Bajo. Serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat harus memberikan subsidi kepada masyarakat kecil.

Baca Juga: Dinilai Langgar Perpres, Kadin Manggarai Barat Surati BPOLBF

Sedangkan terkait ancaman kelaparan,dia menyarankan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) agar melaporkan secara resmi kepada Pemkab Manggarai Barat terkait kondisi masing-masing desa akibat musim kemarau yang panjang. Para Kepala Desa harus peka terhadap persoalan dengan detail melaporkan seluruh kondisi masyarakat masing-masing.

"Pemkab Manggarai Barat juga harus merespon kondisi kemarau yang panjang tanpa menunggu laporan dari masyarakat. Sehingga tidak ada ancaman kelaparan akibat musim kemarau panjang," harap Abdulah.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

Warga Wae Moto Kembali Nikmati Air Kotor

Minggu, 29 Januari 2023 | 19:55 WIB

HIPBC Perang Lawan Sampah

Minggu, 29 Januari 2023 | 15:58 WIB

Beasiswa dari Pak Jokowi, Jawaban Doa-Doa Ibu Siti

Minggu, 29 Januari 2023 | 14:23 WIB

Warga dalam Kawasan TNK Butuh Ambulance Laut

Sabtu, 28 Januari 2023 | 11:03 WIB

Petani Pisang Merugi Imbas Penyakit Layu Bakteri

Sabtu, 28 Januari 2023 | 10:01 WIB

Bupai Edi Endi Serukan Labuan Bajo Bebas Sampah

Kamis, 26 Januari 2023 | 16:27 WIB

Terpopuler

X