VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Perjuangan berat harus dihadapi ratusan siswa Sekolah Dasar Katolik (SDK) Nisar dan SMP Negeri 6 Lembor Selatan di Desa Nangabere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar),NTT demi mengenyam pendidikan.
Setiap hari, mereka harus melewati sungai Wae Mese untuk berangkat sekolah yang berjarak lumayan jauh.
Baca Juga: Soroti Masalah Sampah, Marta Tulis Dorong Pemkab Mabar Buat Regulasi Tentang Pengelolaan Sampah
Risiko selalu jadi teman sehari-hari mereka, terutama saat sungai meluap karena hujan deras seperti yang terjadi pada musim hujan.
Para pejalar harus membuka pakian seragam, jika hendak menyeberangi Sungai Wae Mese.
Tokoh masyarakat Desa Nangabere, Abdul Karim,Minggu (6/2/2022) menuturkan, sejak dulu, pelajar SDK Nisar dan SMP Negeri 6 Lembor Selatan yang bermukim di Kampung Bangko dan Wae Raja setiap harinya menyeberangi sungai Wae Mese untuk ke sekolah.
Hingga saat ini belum ada jembatan untuk menyeberangi sungai Wae Mese.
Baca Juga: Harlah NU ke 96, Muda- Mudi Katolik di Labuan Bajo Nyanyi Lagu Syubbanul Wathon
Ia mengaku, tidak ada akses lain, selain melewati Sungai Wae Mese. Pelajar SD dan SMP Negeri 6 Lembor Selatan terpaksa harus menyeberangi sungai itu setiap hari.
Ketika musim hujan tiba, resiko bahaya menyeberangi sungai Wae Mese cukup besar. Saat musim hujan tiba, sebagian anak tidak pergi ke sekolah untuk mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Baca Juga: Warga Boleng Masih Kesulitan Sinyal
"Para siswa-siswi di Kampung Bangko dan Wae Raja harus berjibaku melawan arus Sungai Wae Mese yang arus sungai deras," tutur Abdul.
Abdul berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar membangun jembatan dan infrastruktur jalan yang memadai untuk ke sekolah.
" Masyarakat Desa Nangabere sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk membangun jembatan di Wae Mese,"harap Abdul.***