VICTORYNEWS MANGGARAI BARAT- Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat mencatat tahun 2022 lalu,produksi padi mengalami kenaikan 18,86 persen.
Tahun 2021 lalu, produktifitas padi secara kabupaten 4,94 ton per hektare (ha). Tetapi di 2022 per November 2022, produktifitas padi di Kabupaten Manggarai Barat meningkat jadi 6,7 ton/ha atau 18,86 persen. Data ini gabungan data padi sawah dan ladang di wilayah Manggarai Barat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu, Senin (30/1/2023) mengatakan,penyebab menurunnya produktivitas padi Tahun 2021 lantaram persawahan Lembor tidak dikelola, mengingat irigasi setempat saat itu sedang diperbaiki atau direhabilitasi.
Baca Juga: Pemkab Diminta Kembangkan Air Terjun Wae Galang Jadi Obyek Wisata
Persawahan di daerah Irigasi Lembor baru dikerja normal pada 2022.Khusus Lembor, produktivitas padi 2021 hanya 6,3 ton/ha dan di 2022 per November naik menjadi 7,6 ton/ha.
Ia menungkapkan, produktivitas padi sawah tingkat kabupaten per November 2022 sebesar 6,89 ton/ha, padi ladang 2,52 ton/ha. Di 2021, produktifitas padi sawah 5,59 ton/ha, dan padi ladang 2,65 ton/ha.
Sedangkan produksivitas rata-rata padi ladang dan sawah Tahun 2022 per November 6,7 ton/ha. Tahun 2021 rata-rata produktivitasnya 4,94 ton/ha.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Proteksi Tanaman Dinas Tanamam Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Fransiskus Juru menuturkan, produksi padi selama ini terbilang cukup tinggi.
Baca Juga: Kawasan Wisata Liang Ndara Harus Harus Bebas Sampah
Tetapi berasnya, banyak yang dibawah keluar daerah, antara lain ke Ruteng Kabupaten Manggarai, Borong Kabupaten Manggarai Timur, dan Ende Kabupaten Ende.***
