VICTORYNEWS MANGGARAI BARAT- Hingga akhir Desember 2022 lalu,realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat, NTT mencapai 76,80 persen atau sebesar Rp.190 miliar lebih dari target PAD yang ditetapkan Rp 248 miliar lebih.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Manggarai Barat, Tarisius Gonsa, Minggu (29/1/2023) mengatakan, penyebab tidak mencapai target 100 persen PAD 2022, lantaran beberapa sumber pemasukannya tidak signifikan. Di antaranya, dari galian C untuk proyek jalan negara yang dibiayai APBN.
Baca Juga: Kapolres Manggarai Barat dan Anak Buahnya Berdamai
Tetapi kegiatan pembangunan fisik yang sumber biaya dari APBD Manggarai Barat, khusus PAD dari galian C tidak masalah, karena capaian PAD-nya 100 persen, termasuk yang bersumber dari pinjaman daerah (PEN).
Ia merincikan, realisasi PAD Kabupaten Manggarai Barar tahun 2022 hingga 31 Desember senilai Rp.190.742.247.104,01 atau 76,80 persen dari target sebesar Rp.248.356.435.716.
PAD dimaksud berasal dari Pajak Daerah, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Hotel, Pajak Restoran serta lain-lain realisasinya Rp.141.141.813.900.681,77 atau 77,76 persen.
Baca Juga: DPC PDI Perjuangan Manggarai Barat Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah
Retribusi Daerah realisasinya Rp.41.183.581.264,00 atau 78,22 persen. Hasil pengolaan kekayaan daerah yang dipisahkan seperti diveden Bank NTT dan lain-lain Rp 2.720.173.212 atau100 persen, sesuai target.
"Lain-lain PAD yang sah Rp. 5.024.591.946,24 atau 47,35 persen, diantaranya bersumber dari deposito dan jasa giro,"tutup Gonsa.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menjelaskan realisasi PAD terus dikebut pada tahun 2023.PAD akan digenjot utamanya di sektor pajak daerah karena memberikan kontribusi terbesar bagi PAD.
Baca Juga: Warga dalam Kawasan TNK Butuh Ambulance Laut
"Untuk mencapai 100 persen realisasi PAD 2022 tidak mungkin. Untuk dapat angka 80 persen juga berat," katanya singkat.***