VICTORYNEWS MANGGARAI BARAT- Produksi padi petani di Kabupaten Manggarai Barat, NTT bakal menurun karena sejumlah sebab. Di antaranya serangan hama dan penyakit.
Hama paling mengganas dan menakutkan yang menyerang tanaman padi sawah di Mabar belakangan diantaranya Wereng Batang Coklat (WBC). Hama ini sulit diberantas dan menyerang tanaman padi tak kenal umur.
Salah satu areal persawahan di wilayah Manggarai Barat yang produksinya bakal turun yakni di daerah irigasi Lembor, khususnya di Daleng.
Dari 121 hektare (ha) luas tanam di Daleng, 80 ha di antaranya terserang WBC, dan 0,5 ha puso. Serangan WBC di area ini masih tingkat sedang tetapi sudah kategori kejadian luar biasa (KLB).
Baca Juga: Camat Ajak Wisatawan Kunjungi Destinasi Wisata di Sano Nggoang
“Walau padi petani di Desa Daleng itu sudah diatasi, dan serangan masih tingkat sedang, tapi produksi padinya pasti bakal menurun,” ujar Vitalis Anselmus Syukur, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman/Pengamat Hama dan Penyakit Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (24/1/2023).
Menurut Syukur, WBC sedikit sulit diberantas dengan obat-obatan kimia karena hama ini sembunyi di dalam batang atau buku padi. Semprot di luar, dia aman-aman saja di dalam batang padi.
Kemudian tanaman padi yang diserang WBC tak kenal usia. Bahkan padi yang besoknya panen, malam sebelumnya WBC masuk, bisa-bisa padi itu habis. WBC berbahaya, ganas dan menakutkan. Itulah yang terjadi di Daleng. Daleng bagian dari irigasi Lembor, Kecamatan Lembor, komentar Syukur yang kental disapa Seli itu.
Baca Juga: Polres Manggarai Barat Lidik Dugaan Penipuan Travel Agent dan Pemilik Kapal KLM Tiana
Puluhan hektare tanaman jagung di Desa Wae Wako Kecamatan Lembor juga baru-baru ini diserang ulat gerayak. Tetapi sudah diatasi pihak Dinas TPHP.
Tingkat persentase serangan hama tanaman di Mabar selama ini didominasi WBC dengan tingkat prosentasinya 82,68%, disusul Penggerek Batang 63,29%, dan Walangsangit 37,66%.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Proteksi Tanaman, Fransiskus S. Juru mengungkapkan, sepanjang 2022, Januari- Desember, total luas tanam sawah Manggarai Barat, yakni 36, 867,8 ha, dan yang terserang hama-penyakit 4.404,75 ha dan itu untuk semua tanaman, baik tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, termasuk pisang sekitar 80 batang.
Dan khusus jagung yang terserang 365,5 ha atau 30,45% dari luas tanam 5.748 ha. Semua terkendali.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Biaya Haji Tahun 2023 Masih Dikaji
Ia menambahkan, pihaknya khawatir karena wilayah Manggarai Barat belakangan dilandai cuaca tak menentu. Lebih banyak waktu kering ketimbang hujan.