VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT mengharapkan penetapanan wilayah Golo Mori sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Mori sebagai lokasi KTT ASEAN Summit 2023 mampu meningkatkan pendapatan ekomomi masyarakat lokal di wilayah itu.
Masyarakat Golo Mori tidak ingin menjadi penonton ditengah pengembangan sektor pariwisata di wilayah yang mulai berkembang pesat.
Tokoh Muda Desa Golo Mori, Hasanudin menyampaikan, KTT ASEAN Summit diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah itu di tengah melandai kasus pandemi COVID-19.
Baca Juga: Pengrajin Tenun di Manggarai Barat Didorong Produksi Karya Berkualitas dan Bervariasi
"Dengan hadirnya pelaksanaan KTT ASEAN Summit, diharapkan membantu dari segi pariwisata yang sudah dua setengah tahun mati suri," tuturnya.
Ia mengatakan, KTT ASEAN Summit 2023 yang menunjuk Labuan Bajo sebagai tuan rumah adalah bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia bahwa kegiatan berskala dunia ini mampu dilaksanakan dalam kondisi aman dan kondusif.
Pelaksanaan KTT ASEAN Sumit memiliki manfaat yang besar dan berdampak pada peningkatan ekonomi, meskipun tidak secara langsung tetapi secara perlahan-lahan ekonomi akan bangkit kembali
Tokoh Agama Desa Golo Mori, Abdul Hadip Muksim
menekankan, proses pembangunan pariwisata harus layak secara ekonomi, dilaksanakan secara efesien untuk dapat memberikan nilai manfaat ekonomi yang berarti baik bagi pembangunan daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di Desa Golo Mori.
Baca Juga: Dorong UMKM Produksi Kain Tenun
"Harus memprioritaskan tenaga kerja lokal asal Desa Golo Mori untuk bekerja di hotel. Serta kebutuhan sayur dan ikan untuk kebutuhan hotel di kawasan KEK Pariwisata Tana Mori harus dibeli dari nelayan dan petani asal Desa Golo Mori," tuturnya.***
Artikel Terkait
Jelang Asean Summit 2023, Polda NTT Akan Ada Penambahan Personil