VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Krisis minyak tanah kelihatannya merata di seluruh wilayah Manggarai Barat. Kesulitan mendapatkan minyak tanah berdampak pada harga jual pada tingkat pengecer juga bervariasi.
Informasi yang dihimpun mabar.victorynews.id di Kabuaten Manggarai Barat, Sabtu (26/11/2022), menyebutkan kelangkaan minyak tanah sudah terjadi selama sekitar sebulan terakhir, namun pihak Pertamina hingga kini belum berhasil mengatasinya secara tuntas.
Harga minyak tanah di tingkat eceran melambung antara Rp8.000 - Rp10.000/liter, jauh lebih mahal dibanding HET yang telah ditetapkan pemerintah daerah untuk wilayah Manggarai Barat, yaitu hanya Rp5.000/liter.
Baca Juga: Warga Labuan Bajo Kesulitan Minyak Tanah
" Di pangkalan saja sering kehabisan stok, apalagi pada di pedagang pengecer," kata Ali Jahidin, Warga Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Sabtu (26/11/2022).
Ali mengaku, Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat kesulitan mendapat minyak tanah, diduga akibat distribusi tidak merata dan adanya penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Kesulitan didapat minyak tanah itu diprediksi karena permainan di tingkat agen, sehingga harga jual minyak tanah jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah.
Baca Juga: Satpol PP Tertib Pedagang Liar di Pasar Rakyat Batu Cermin
Kecurigaan masyarakat, menurut Ali, cukup beralasan karena selama ini, masyarakat umumnya dibatasi hanya boleh membeli antara lima sampai sepuluh liter. Namun anehnya, minyak tanah di pangkalan sering disebut sudah habis padahal pasokan baru datang.
"Kalau petugas benar-benar serius memberantas penyimpangan, saya yakin akan ketemu. Masa minyak tanah datang satu tangki bisa habis hanya dalam beberapa jam," ungkap Ali.***