Kepiting Jadi Komoditi Ekspor Unggulan

- Minggu, 21 Agustus 2022 | 20:38 WIB
Aktifitas di Tambak Kepiting milik Koperasi Rumah Biru Sejahtera di Desa Golo Sepang,Kecamatan Boleng. (victorynews.id/SATRIA)
Aktifitas di Tambak Kepiting milik Koperasi Rumah Biru Sejahtera di Desa Golo Sepang,Kecamatan Boleng. (victorynews.id/SATRIA)

VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Kepiting sebagai komoditas ekspor unggulan sektor perikanan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat. Tahun 2022,Produksi Kepeting meningkat dratis.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat,Fatinci Reynilda, Minggu (21/8/2022) mengatakan, komoditas kepiting berada di peringkat teratas ekspor pada tahun 2022,sehingga komoditas yang menjadi unggulan dan prospektif dikembangkan di Kabupaten  Manggarai Barat  kedepannya.Kepiting dari Manggarai Barat diekspor ke Jakarta dan Denpasar.

Ia merincikan, jumlah kelompok budidaya ikan air tawar di Kabupaten Manggarai Barat terus meningkat. Data terkini mencapai 94 kelompok budidaya dan termasuk dengan jumlah kelompok budidaya kepiting dan udang air payau.

Ia menjelaskan, sektor produktif seperti Kepiting memang menjadi target pengembangan usaha di Kabupaten Manggarai Barat kedepannya,makanya kerja sama dengan pihak Perbankan diharapkan akan bermuara pada peningkatan modal bagi pelaku usaha perikanan.

Baca Juga: BUMDes Mekar Jaya Fokus Kembangkan Unit Usaha

Nelayan di kabupaten Manggarai mencapai Tiga Ribu lebih yang tersebar di wilayah  pesiris Utara dan selatan Kabupaten Manggarai Barat.

Fatinci meyampaikan, di Kabupaten Manggarai  Barat  saat ini juga sudah ada budidaya ikan dengan sistem bioflok. Satunya terdapat  di Desa Liang Sola, Kecamatan Lembor dan lainnya akan dibangun tahun 2022 di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo.


Pemilihan sistem bioflok dilakukan selain karena belum banyak masyarakat  Manggarai Barat  menggunakan teknologi  untuk budidaya ikan, tetapi juga diharapkan penggunaan pakannya lebih efisien, hemat air, dan berproduktivitas tinggi, dan ramah lingkungan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat  akan berupaya mendorong usaha budidaya kepiting karena memiliki peluang pasar sangat luas dan cocok dikembangkan di daerah ini.Permintaan dari luar negeri terhadap kepiting dan  ikan kerapu dari kabupaten Manggarai Barat sangat tinggi.

Pemerintah daerah berharap, kucuran modal usaha dari pihak perbankan bagi para pembudidaya akan semakin tinggi.

Ia menyampaikan, kelompok budidaya kepiting terdapat di Kecamatan Boleng. Belum lama ini, kelompok tersebut telah mengekspor  ke luar negeri sekitar 3 ton kepiting.Sedangkan pembangunan bioflok di Desa Nggorang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Material-material sudah ada di lokasi.

Baca Juga: Kawasan TNK Kembali Terbakar

Ia mengaku, disamping bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manggarai Barat yang konsisten menyalurkan bibit untuk kelompok pembudidaya, seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Komodo dan Lembor.Permintaan kepiting untuk kebutuhan hotel dan restoran di Labuan Bajo juga saat ini cukup tinggi.

Fatinci merincikan, harga kepiting di pasar tradisional di Labuan Bajo berada di kisaran Rp 80.000-Rp 100.000 per kilogram. Kepiting tambak masih mendominasi permintaan konsumen, selain kepiting bakau yang mulai dikembangkan oleh para pembudidaya seperti yang ada di Kecamatan Boleng.

Ia menjelaskan, potensi kepiting bakau di Kabupaten  Manggarai Barat, menjadi komoditas perikanan yang memiliki prospek bisnis besar. Hal ini tak terlepas dari lokasi ekosistem hutan mangrove yang menjadi rumah bagi kepiting bakau untuk berkembang biak di pesisir utara dan  Selatan Labuan Bajo.

Wilayah Manggarai Barat memiliki ekosistem mangrove raksasa.Permintaan kepiting hidup kini memang tengah mengalami peningkatan. Terutama permintaan untuk ekspor ke luar negeri seperti China, Taiwan,Hongkong dan Singapura. Mereka adalah beberapa negara importir kepiting dari Indonesia dengan permintaan yang cukup tinggi. 

Baca Juga: Pertunjukan Tarian Caci Mulai Dibuka

Saat ini, potensi perikanan yang diprioritaskan dan menjadi komoditas andalan di Kabupaten Manggarai Barat adalah Kepiting. Hal itu disebabkan dengan adanya prospek permintaan kepiting yang amat besar, hasil perikanan kepiting bakau di Kabupaten Manggarai Barat  berpotensi menjadi komoditas perikanan kedua yang memiliki prospek bisnis menjanjikan di samping udang.

Daerah ini menjadi wilayah penghasil kepiting bakau yang patut diperhitungkan kedepannya,"Jelas Yeremias Ontong.

Ia menyampaikan, selama ini Kepiting bakau memang sangat mudah ditemukan di pesisir Kecamatan Boleng dan Komodo. Ekosistem mangrove dengan perairan berlumpur dan sungai besar yang bermuara di teluk menjadi habitat yang baik bagi kepiting untuk berkembang biak.

Berdasarkan hasil survei selama ini, rata-rata nelayan pengumpul kepiting mendapatkan 200 Kilo Gram (Kg) kepiting bakau setiap hari sepanjang tahun. Rata-rata nelayan dapat menangkap 1.000 Kg kepiting berbagai ukuran dalam satu bulan.

Sementara, Ketua DPRD Manggarai Barat, Marthen Mitar memberikan, pandangan terkait persiapan unit usaha kelola kepiting bakau di sejumlah kevamatan. Menurutnya ada beberapa bentuk unit usaha ekonomi kampung yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Sopir dan Nelayan Kesulitan Mendapatkan BBM

Ia menyampaikan, bahwa Manggarai Barat memiliki potensi bakau yang dapat menjadi sumber penerimaan serta bermanfaat untuk kabupaten Manggarai Barat.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan nyata pengembangan budidaya kepiting bakau ini bagi masyarakat pesisir Manggarai Barat. Kepiting bakau merupakan bentuk manfaat ekonomi dari pelestarian mangrove yang nyata dirasakan masyarakat dan tentu diperlukan penguatan unit kelola usaha kepiting bakau.” Ujar Marthen Mitar.***

Editor: Gerasimos Satria

Tags

Terkini

BRI Sumbang Mesin Kapal untuk Nelayan di Labuan Bajo

Rabu, 15 Februari 2023 | 11:06 WIB

Produktivitas Padi di 2022 Alami Kenaikan

Senin, 30 Januari 2023 | 14:44 WIB

Pendapatan UMKM di Kawasan TNK Belum Pulih

Minggu, 29 Januari 2023 | 19:38 WIB

Asuransi JAGAwisata Beri Perlindungan Kepada Wisatawan

Minggu, 29 Januari 2023 | 19:21 WIB

Petani Manggarai Barat Diminta Baca Peluang Pasar

Jumat, 27 Januari 2023 | 11:55 WIB

Pariwisata Manggarai Barat Diharapkan Bangkit

Sabtu, 21 Januari 2023 | 12:16 WIB
X