VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT- Home industri binaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Coal, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, NTT sudah memasok kebutuhan makanan khas manggarai dan kopi untuk kebutuhan Hotel dan restauran di Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat.
Salah satu cemilan khas dan favorit orang manggarai bernama rebok yang diproduksi kelompok masyarakat Desa Coal sudah mulai dikonsumsi tamu-tamu hotel di Labuan Bajo.
Kopi robusta dan arabika milik petani di Desa Coal juga mulai diminati oleh sejumlah hotel berbintang di Labuan Bajo.Selain rebok dan kopi, home industri di Desa Coal juga memproduksi kripik pisang dan sari jahe.
Baik Rebok maupun Kopi telah kantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga(P-IRT) khusus untuk industri berskala rumah tangga.
Baca Juga: Pemprov NTT Dorong Manggarai Barat Hasilkan Beras Premium
Ketua Pokdarwis Desa Coal Rhony Sumarno, Jumat (1/4/2022) sangat optimis, pihaknya memenuhi kebutuhan rebok dan kopi asli manggarai untuk wisatawan yang mengunjungi daerah destinasi wisata super premium Labuan Bajo.
Setiap harinya, ibu-ibu rumah tangga di Desa Coal memproduksi rebok dan kopi asli manggarai dalam bentuk kemasan.
Ia mengatakan, Desa Coal, Kecamatan Kuwus menyimpan potensi besar komoditas perkebunan. Untuk kopi saja, ada puluhan hektar milik petani di wilayah itu. Selain kopi robusta dan arabika, aneka komoditas perkebunan lainnya juga melimpah menanti pasar.
Ia menyampaikan, beras yang merupakan bahan baku rebok berkualitas dan diproduksi oleh ibu-ibu rumah tangga. Setiap minggunya, puluhan liter rebok diproduksi kemudian langsung di hantar ke hotel yang berada di Labuan Bajo.
Baca Juga: Lanal Labuan Bajo Gagalkan Penyelundupan 5 Ton Lebih Minyak Tanah ke NTB
" Rebok dijual dengan harga Rp 25.000 per 250 gram. Sedangkan kopi dijual Rp 35.000 per 250 gram,"kata Rhony.
Rhony menandaskan, kreativitas masyarakat dalam mengolah Rebok bisa dilakukan dengan memodifikasi kemasan tersebut tanpa menghilangkan bahan utama dalam proses pembuatannya.
Rebok juga merupakan makanan tradisional yang diwariskan oleh para leluhur, namun memiliki nilai gizi tinggi.
Menurutnya, dengan bahan baku yang berkualitas, rasa dan jenis Rebok bisa bersaing dengan makanan tradisional lainnya di NTT.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Proyek Boardwalk Gua Rangko dan Gili Lawa Naik ke Penyidikan
Kopi milik petani Desa Coal memiliki rasa yang khas, halus, mengandung mint, dan punya karakter netral sehingga sempurna saat dicampur. Keunggulan dari Produk Kopi yang dipopulerkan dengan Kopi Ntala memiliki narasi budaya yang dikaitkan dengan Lima falsafah budaya manggarai.
"Rebok sejauh ini, penilaian wisatawan yaitu memiliki aroma yang khas, gurih, dan enak,"kata Rhony.
Rhony juga mengapresia Dinas Pariwisata, Ekonomi Krearif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat yang telah mempertemukan UMKM dengan pihak manajemen hotel di Labuan Bajo terkait pemenuhan kebutuhan makanan tradisional untuk hotel di Labuan Bajo.
Baca Juga: Perumda Bidadari Dorong UMKM Pasarkan Produk di Marketplace
Pokdarwis bersama masyarakat Desa Coal akan mendesain kemasan rebok dan kopi lebih bagus.
"Desa Coal sudah menjadi salah satu Desa Binaan Bank NTT dan memiliki program kolaborasinya siaapp mendesain kemasan rebok dan kopi lebih bagus dan menarik," tuturnya.***